RADIO ONLINE MT ZADUL MAAD

Senin, 23 November 2015

KESEMPATAN TERAKHIR

اَلْفُرْصَةُ اْلأَخِيْرَةُ KESEMPATAN TERAKHIR Dirangkum Oleh: Al-Habib Abu Mahdi Murtadlo bin Abdullah Al-Kaff بِمِad اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ ِللهِ, وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT. Sholawat dan salam Semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah, keluarga, sahabat dan orang yang mengikutinya. Sebagaimana yang telah kita yakini, bahwa kematian akan datang kapan saja tanpa memandang usia. Dalam risalah ini kami ingin menerangkan sedikit dari beberapa keutamaan-keutamaan yang sangat agung, sebagai tuntunan khususnya untuk saya sendiri, keluarga( ) dan siapa saja yang ingin mengamalkannya, terutama bagi orang tua, apalagi yang sudah mengalami sakit-sakitan, yang kami nukil dari ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits Baginda Rasulullah SAW dan maqolah orang sholihin. Jika diamalkan maka sangat besar harapannya untuk diampuni dosa-dosanya, dan akan mendapati keutamaan yang sangat agung. Semoga Allah SWT memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk bisa mengamalkannya sebelum ajal tiba.( ) Amin. Pertama kali yang perlu dilakukan adalah, mengoreksi diri dan mengakui atas segala dosa dan kesalahan serta kekurangannya,( ) dan segera bertaubat dengan taubat nasuha agar Allah SWT mengampuni segala dosa-dosanya.( ) Demi tercapainya taubat nasuha harus sungguh-sungguh melakukan empat perkara: 1. Mengembalikan hak adami, dan memohon maaf jika ada kesalahan. 2. Berusaha semaksimal mungkin untuk meninggalkan segala dosa besar maupun kecil, dan meninggalkan rencana-rencana yang tidak baik, dan menjauhi adat istiadat yang tidak diindahkan oleh syariat. 3. Menyesali dengan sungguh-sungguh atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya. 4. Berjanji dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT untuk tidak mengulangi lagi seumur hidup. Jika semua itu telah dilakukan dengan baik, maka tercapailah taubat nasuha.( ) Dan hendaknya harus disertai dengan penuh keyakinan dan sangka baik kepada Allah SWT, bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya, sesuai dengan janji-janji-Nya.( ) Dan berusaha senantiasa untuk mendoakan segala kebaikan dan memaafkan segala kesalahan keluarga, kerabat dan semua orang-orang muslim tanpa terkecuali, khususnya kepada orang yang telah menyakiti hatinya, mendzoliminya, dan memusuhinya, bahkan mendoakan mereka agar mendapati taufiq hidayah, ampunan Allah SWT dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah. ( ) Sungguh berat sekali bagi seseorang untuk memaafkan, apalagi mendoakan kebaikan kepada orang yang telah menyakiti hatinya dan mendzoliminya, akan tetapi harus dilakukan dengan ikhlas demi meraih ampunan dan ridlo Allah SWT, apalagi sudah mendekati ajalnya.( ) Dan semoga dengannya hati bisa menjadi tenang, tentram dan bersih, dari segala permusuhan dan kedengkian. Karena sesungguhnya di akherat nanti tidak akan selamat kecuali orang yang bersih hatinya.( ) Dan karena sesungguhnya sifat iri dengki dan permusuhan kepada sesama muslim, akan bisa menghanguskan dan memusnahkan segala amal kebaikan dan pahalanya. ( ) Dan sangat perlu untuk memperkuat hubungan silaturrohim antara famili. Jika ada hubungan rohim yang terputus, maka segeralah untuk dijalin kembali. Jika berhalangan, maka dengan mengutus orang lain ataupun melalui telepon. Karena sebanyak dan sebaik apapun amalan seorang hamba tidak akan diterima oleh Allah SWT, jika dia memutus hubungan rohim.( ) Dan hendaknya berusaha untuk tidak mendengarkan berita-berita atau menonton filem-filem yang bisa mengacaukan pikiran dan hatinya. Karena orang yang sudah tua perlu ketenangan untuk bisa konsentrasi menggunakan sisa waktu hidupnya dengan baik.( ) Sesungguhnya mencintai dan mengagungkan Baginda Rasulullah SAW dan keluarganya mempunyai keutamaan yang sangat agung sekali, yang bisa menjadikannya meninggal dalam keadaan husnul khotimah, dan selamat di kuburan dan di akheratnya. Maka selayaknya bagi seorang mukmin untuk memperbanyaki membaca sejarah keutamaan Baginda Rasulullah SAW dan keluarganya, agar memuncak rasa cinta dan rindu untuk bertemu dengannya. Sabda Beliau SAW: Barang siapa yang mencintaiku dan keluargaku akan mendapati pertolongan di tujuh tempat yang sangat genting keadaannya: 1. Pada saat menjelang ajal. 2. Pada saat di alam kubur. 3. Pada saat bangkit dari kubur. 4. Pada saat pembagian catatan amal. 5. Pada saat dihisab. 6. Pada saat ditimbang amal. 7. Pada saat melewati Shirot. Sehingga masuk surga dengan selamat untuk selama-lamanya. ( ) Sesungguhnya memperbanyak membaca sholawat kepada Baginda Rasulullah SAW akan mendapati belas kasih sayang Allah SWT, dan mendapati syafaat dari Beliau SAW, dan akan menjadikan bersih hatinya.( ) Sesungguhnya dalam syariat diharamkan meminta mati. Maka hendaknya seseorang yang sedang sakit memasrahkan diri kepada Allah SWT dan berdoa untuk dipilihkan apa yang terbaik bagi dirinya.( ) Dan setiap kali meminum obat maka membaca doa: اَللّٰهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذهِبِ البَأسَ اِشْفِ, أَنتَ الشَّافِيء لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا وَلَا عِلَلًا. Artinya: Wahai Allah Dzat Yang Menguasai manusia. Hilangkanlah penyakitku ini, berilah aku kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Menyembuhkan. Dan sesungguhnya tidak ada kesembuhan kecuali dari Engkau. Ya Allah berilah aku kesembuhan dan kesehatan yang bisa mencegah dari segala penyakit. Dan hendaknya berusaha untuk menulis wasiat dengan bijak dan adil kepada keluarganya dengan disaksikan oleh orang-orang yang terpercaya. Yang terutama berwasiat kepada mereka agar senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Mengurus jenazahnya dengan baik dan selalu mendoakannya. Menyelasaikan hak adami berupa hutang atau amanat. Memberikan sebagian dari hartanya kepada kerabat yang bukan ahli waris dan juga menekankan kepada mereka agar membagi waris secara syariat( ). Semoga dengannya ia bisa meninggal dalam keadaan husnul khotimah, dan tidak bisu di kuburannya.( ) Dan mereka bisa selamat dan hartanya menjadi berkah. Dan perlu diwaspadai dalam kehidupan seseorang ada yang dinamakan Afiatul maut (عافية الموت) yang sering terjadi pada seseorang yang sedang sakit, tiba-tiba merasakan kesembuhan dan tak lama kemudian meninggal dunia. Maka janganlah merasa tenang dengan kesembuhan tersebut, namun tetap waspada dan tetap serius untuk menyiapkan diri, dengan mengamalkan segala kebaikan sebelum ajalnya tiba, siapa tahu itu adalah Afiatul maut, karena dengan kesembuhan tersebut, sepertinya Allah SWT memberi isyarat kepadanya untuk melakukan hal-hal yang diridloi-Nya, yang tidak bisa ia lakukan di saat sakit. Baginda Rasulullah SAW telah menganjurkan bagi orang tua yang sedang mengalami sakit-sakitan untuk membaca dzikir-dzikir dan bacaan di bawah ini. Walaupun cukup dengan sekali membaca dalam masa sakitnya, akan mendapatkan keutamaan yang sangat agung. Apalagi setiap hari membacanya. 1. Membaca 40 kali. لَا اِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إنِي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ Artinya: Bahwa sesungguhnya tiada yang berhak disembah kecuali hanya Engkau. Maha Suci Engkau ya Allah. Sesungguhnya aku banyak berbuat dzolim. Baginda Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya barang siapa yang sedang sakit membaca dzikir tersebut sebanyak 40 kali, jika meninggal dalam sakitnya, akan diberi pahala orang yang mati syahid, dan jika sembuh akan diampuni dosa-dosanya".( ) 2. Membaca: لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ, وَسُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعِبَادِ وَالْبِلَادِ. وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ, اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا كِبْرِيَاءَ رَبِّنَا وَجَلَالَهُ وَقُدْرَتَهُ بِكُلِّ مَكَانٍ, اَللّٰهُمَّ اِنْ اَنْتَ اَمْرَضْتَنِيْ لِتَقْبِضَ رُوْحِيْ فِيْ مَرَضِيْ هٰذَا فَاجْعَلْ رُوْحِيْ فِيْ أَرْوَاحِ مَنْ سَبَقَتْ لَهُ مِنْكَ الْحُسْنَى وَأَعِذْنِيْ مِنَ النَّارِ كَمَا أَعَذْتَ أَوْلِيَاءَكَ الَّذِيْنَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنْكَ الْحُسْنَى. Artinya: "Sesungguhnya tidak ada yang berhak disembah kecuali hanya Allah, hanya Dia-lah Dzat yang memberi kehidupan dan kematian, dan hanya Dia-lah Dzat Yang Maha Hidup dan tidak akan mati, Maha Suci Engkau ya Allah yang menguasai semua hamba-Nya dan seluruh alam semesta. Segala puji hanya bagi-Mu dengan segala pujian yang tak terhingga, penuh kebaikan dan keberkahan dalam segala keadaan, Maha Besar Allah, dengan segala kebesaran, keagungan dan kekuasan-Nya di segala penjuru. Ya Allah, apabila Engkau mengambil nyawaku dalam sakitku ini maka masukkanlah ruhku dalam golongan kekasih-kekasih-Mu yang telah Engkau tetapkan mendapatkan keridloan-Mu, dan jauhkanlah diriku dari neraka sebagaimana Engkau menjauhkan kekasih-kekasih-Mu darinya, yang telah Engkau tetapkan segala kebaikan kepadanya. Baginda Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya barang siapa yang membaca dzikir tersebut di awal sakitnya, jika ia meninggal dalam sakitnya tersebut, akan diselamatkan dari api neraka, dan Allah SWT akan meridloinya dan memasukkan ke surga, dan jika sembuh akan diampuni dosa-dosanya.( ) 3. Membaca surat Al-Ikhlas 100 kali. Baginda Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya barang siapa yang sedang sakit membaca surat Al-Ikhlas 100 kali, jika ia meninggal dalam sakitnya maka akan diselamatkan dari fitnah kubur, dan diamankan dari himpitan kubur, dan di hari kiamat malaikat akan membawanya terbang melewati sirot sampai ke surga.( ) 4. Membaca: لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ اْلحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ 3 x . اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 3 x. تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 1 x Artinya: "Bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya Allah, Dzat Yang Maha Pemurah dan Maha Dermawan, Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam, Maha Mulia Allah Dzat yang segala kekuasaan ada pada-Nya, hanya Dia-lah Dzat yang memberi kehidupan dan kematian, dan hanya Dia-lah Dzat yang berkuasa atas segala-galanya". Sayidina Ali bin Abi tholib berkata: Baginda Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya barang siapa yang membaca dzikir tersebut, di saat menjelang wafat, maka akan masuk surga".( ) Jika orang yang sakit tidak mampu membaca dzikir-dzikir tersebut, maka hendaknya dituntun dengan pelan-pelan dan difahamkan artinya, agar bisa menghayatinya.( ) Dan barang siapa yang tidak mampu melakukan semua itu, maka jangan tinggalkan walau sebagian darinya. Jika sakitnya semakin parah, baik di rumahnya atau di rumah sakit, maka harus diperhatikan kesucian dari najis, wudlu, dan sholatnya. Perlu diketahui, bahwa sesungguhnya seorang muslim tidak boleh meninggalkan sholat dalam keadaan apapun, selagi akalnya masih sehat. Jika tidak bisa berdiri, maka duduk. jika tidak bisa, maka tiduran. Jika tidak bisa, maka dengan isyarah. Jika tidak bisa, maka dengan hatinya. Jika tidak sadar, maka tidak wajib baginya.( ) Dan hendaknya ruangannya dihindarkan dari keramaian, agar bisa mendapatkan ketenangan. Dan jika sudah kritis, maka dituntun dengan ucapan "لَا اِلٰه اِلَّا الله" (Artinya: Tidak ada yang berhak disembah di alam semesta ini selain Allah). Dan jika berbicara hal lain, maka dituntun kembali dengan ucapan "لَا اِلٰه اِلَّا الله" agar akhir perkataannya "لَا اِلٰه اِلَّا الله". Sabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya barang siapa yang mengakhiri perkataannya dengan "لَا اِلٰه اِلَّا الله" maka akan masuk surga.( ) Dan sangat dianjurkan bagi orang yang mendampinginya untuk membaca Al-Quran, dzikir, Sholawat, Istighfar atau doa-doa lainnya, yang bisa menurunkan rohmat dan sakinah,( ) khususnya membaca surat Yasin (يس). Sabda Rasulullah SAW: Barang siapa yang membacakan surat Yasin terhadap orang yang sedang kritis, maka akan bisa menurunkan dalam setiap hurufnya sepuluh malaikat, yang akan menghadiri disaat naza', memohonkan ampunan untuknya, menyolatinya, dan mengantar jenazahnya sampai dikubur.( ) Sangat beruntung sekali bagi orang yang meninggal dalam keadaan mempunyai wudlu', karena akan mendapatkan keutamaan orang mati syahid.( ) Dan sangat beruntung sekali bagi orang yang meninggal dalam keadaan berpuasa, karena akan diberi pahala puasa sampai hari kiamat.( ) Jika ia meninggal dunia, maka dianjurkan bagi yang mendampinginya untuk membaca : إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ Artinya: "Sesungguhnya kita adalah milik Allah SWT dan pasti kita akan kembali kepadaNya ". Dan membaca: سَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوبٍ Artinya: "Salam sejahtera bagi para rasul, dan segala puji bagi Allah Dzat yang menguasai alam semesta, sesungguhnya demi untuk meraih husnul khotimah seperti ini, semestinya setiap orang mengamalkan kebaikan, dan janji Allah SWT pasti akan terjadi. Apabila matanya terbuka, hendaknya dipejamkan dengan membaca doa: بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللهِ, اللَّهُمَّ يَسِّرْ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَسَهِّلْ مَوْتَهُ وَأَسْعِدْهُ بِلِقَائِك وَاجْعَلْ مَا خَرَجَ إِلَيْهِ خَيْرًا مِمَّا خَرَجَ عَنْهُ. Artinya: "Ya Allah mudahkanlah segala urusan yang berkaitan dengan kematiannya, dan jadikanlah ia orang yang beruntung dengan bertemu dengan-Mu, dan jadikanlah apa yang akan ia alami lebih baik dari apa yang ia tinggalkan". Sangat dilarang sekali oleh syariat bagi orang yang sedang berduka, untuk bersedih hati dengan berteriak. Sabda Baginda Rasulullah SAW: Barang siapa yang meratapi mayit karena tidak ridlo dengan meninggalnya, maka akan dimurkai oleh Allah SWT, dan akan menjadikan si mayit tersiksa.( ) Semoga kita bisa meninggal dalam keadaan husnul khotimah, diampuni dosa-dosanya, kuburannya dijadikan taman dari taman-taman surga, di mahsyar berada di bawah naungan arsy dan meminum air telaganya Baginda Rasulullah SAW, sehingga masuk surga dalam keadaan selamat. Amin. وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ, وَالْعَفْوُ مِنْكُمْ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ CONTOH WASIAT بِمِOH اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَىَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ. اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ. Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Di sini bapak ingin menulis wasiat buat kalian, semoga kalian semua mau mematuhi dan melaksanakannya dengan baik. Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Saksikanlah oleh kalian semua, sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah SWT. Dan sesungguhnya Baginda Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah SWT. Dan sesungguhnya aku tidak mengakui kebenaran agama apapun, kecuali hanya kebenaran agama islam. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga keyakinanku ini, selama hidupku hingga meninggal dunia dan pada saat dibangkitkan di Akhirat nanti dalam keadaan aman dan selamat. AMIN. Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Setelah aku meningal dunia, uruslah jenazahku (dimandikan, dikafani, disholati dan dikubur) sesuai syariat Baginda Nabi Muhammad SAW, aku mohon, disaat kalian memandikan jenazahku, jagalah aurotku, tutupi aibku, dan jangan dipertontonkan.( ) Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. aku mohon dengan sangat, agar kalian semua memaafkan atas segala kesalahan, kekurangan dan kelalaianku terhadap kalian. Dan aku mohon dengan sangat, agar kalian semua sudi, untuk memperbanyak doa dan sedekah untukku,( ) Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Setelah aku dikubur, hendaklah diantara kalian berdiri di makamku untuk membaca 3 kali: اللهم بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ لَا تُعَذِّبْ هٰذَا الْمَيِّتَ. Artinya: Ya Allah demi hak Baginda nabi Muhammad dan keluarganya janganlah Engkau siksa mayit ini. Sebagaimana sabda Baginda Rasulullah SAW: Barang siapa membaca doa ini tiga kali di atas kuburan seseorang, maka Allah SWT tidak akan menyiksanya sampai hari kiamat. ( ) Dan hendaklah diantara kalian melakukan sholat Al-Unsi Fil Qobri (الأنس في القبر) dua rokaat demi Allah SWT, dan pahalanya dihadiahkan untukku, sebagaimana Sabda Rosulullah SAW: Sesungguhnya yang paling dahsyat bagi mayit adalah malam pertama, maka sayangilah ia dengan bersedekah untuknya. Jika tidak mampu, maka sholatlah dua rokaat, setiap rokaat setelah Al-Fatihah membaca Ayat Kursi satu kali, surat At-Takatsur satu kali, surat Al-Ikhlas sepuluh kali, dan setelah salam membaca: اَللَّهُمَّ اِنِّى صَلَّيْتُ هَذِهِ الصَّلَاةَ وَتَعْلَمُ مَا اُرِيْدُ. اَللَّهُمَّ ابْعَثْ ثَوَابَهَا اِلَى قَبْرِ فلان بن فلان Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku telah melakukan sholat ini dan Engkau tahu apa yang aku inginkan maka berikanlah pahalanya kekuburan ... bin..... (dan disebutkan nama mayit yang ingin dihadiyahkan). Maka seketika itu juga Allah SWT menurunkan seribu malaikat ke kuburannya, setiap malaikat membawa cahaya penerang dan hadiah yang menyejukkan hatinya sampai hari kiamat. Dan bagi yang melakukannya akan mendapatkan pahala yang agung, dan tidak akan meninggal dunia kecuali telah melihat tempatnya di surga.( ) Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Aku berwasiat kepada kalian semua untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT,( ) dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, di manapun kalian berada, baik waktu sendiri atau bersama orang lain, agar kalian selamat, bahagia dan makmur dunia akherat. Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. aku berwasiat kepada kalian untuk berpegang teguh pada aliran Ahlussunnah Waljamaah,( ) dengan aqidah Asy'ariah Al-Maturidiyah dan bermadhab Syafi'y. Perlu diketahui, bahwa aliran Ahlussunnah Waljamaah dengan aqidah Al-Asy'ariah Al-Maturidiyah adalah aliran yang benar, aliran yang tidak lepas dari ajaran Rosululloh SAW, para sahabat, ahli bait, tabiin, para ulama' sholihin, para wali dan orang-orang sholih. Dan merupakan aliran terbesar yang dianut oleh mayoritas muslimin sedunia. Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Tetaplah kalian bersemangat dalam menuju keridloan Allah SWT, dengan belajar ilmu agama, dan berusaha mengamalkannya dengan ikhlas. Dan berusahalah untuk mendekati ulama' sholihin dan berkhidmah kepadanya.( ) Dan carilah teman yang baik serta hindarilah teman yang jelek, karena pergaulan sangat besar pengaruhnya( ). Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Berusahalah kalian semua semaksimal mungkin, untuk senantiasa mengamalkan kewajiban-kewajiban agama, terutama sholat.( ) Usahakanlah untuk selalu berjamaah, khusunya sholat shubuh dan isya',( ) dan jangan tinggalkan sholat jum'at. Dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai macam amalan-amalan yang terpuji di sisi-Nya.( ) Dan apabila kalian mampu melaksanakannya, maka bersyukurlah kepada Allah SWT, karena itu semua adalah anugrah dari-Nya, agar Allah SWT menambahkan anugerah-Nya.( ) Dan tinggalkanlah semaksimal mungkin segala perbuatan dosa, jika kalian terlena, maka secepatnya bertaubat dan mohon ampunan-Nya.( ) Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Berusahalah semaksimal mungkin untuk membersihkan hati dari sifat-sifat yang keji, diantaranya yaitu; sombong, membanggakan diri, merasa diri paling baik, meremehkan orang lain, pamer, iri dengki, dendam, permusuhan, menggunjing, mengadu domba, dan lain sebagainya, dan berusahalah untuk menjaga mata dan telinga, karena segala yang dilihat dan didengar akan terekam oleh hati dan sangat sulit untuk menghapusnya( ), agar kalian bisa selamat dunia akhirat.( ) Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Perbanyakilah oleh kalian semua membaca Kitab Al-Qur’an dengan berusaha menghayati artinya, bersholawat kepada Baginda Rasulullah SAW dan keluarganya,( ) berdzikir, dan bertasbih dengan kontak,( ) sungguh dengannya akan memudahkan bagi kalian dalam menuju keridloan Allah SWT. Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Berusahalah kalian untuk senantiasa mencari rizki yang halal,( ) sesungguhnya makanan yang halal akan memudahkan bagi kalian dalam menuju keridloan Allah SWT. Dan hindari harta yang haram, karena dengannya bisa dimurkai Allah SWT,( ) apa lagi riba( ) dan harta anak yatim, karena dengannya bisa menjadikan kwalat dan mati suul khotimah.( ) Dan jangan sampai kalian meninggalkan zakat jika sudah berkewajiban,( ) serta perbanyakilah sedekah terutama kepada keluarga, kerabat, dan fuqoro masakin, karena keberkahan dan kemakmuran itu ada di dalamnya.( ) Wahai anak-anakku yang aku sayangi. Berbaktilah kalian semua kepada ibu kalian dengan tulus dan bijaksana. Karena sesungguhnya ridlo Allah SWT ada pada keridloan kedua orang tua.( ) Dan hendaknya bagi kakak selalu menyayangi dan memperhatikan adiknya, dan bagi adik selalu menghormati dan menghargai kakaknya.( ) Dan bersatulah kalian, sungguh dengan bersatu akan memudahkan bagi kalian dalam menuju keridloan Allah SWT.( ) Dan bagi anak-anakku laki-laki yang sudah berkeluarga, jagalah keluarga kalian dengan sebaik-baiknya dalam ibadah, kesehatan, dan kehormatan, berilah nama yang baik untuk anak-anak kalian,( ) dan didik mereka dengan akhlak mulia, dan bimbinglah mereka untuk menuju keridloan Allah SWT dengan belajar ilmu agama, agar kalian semua selamat dunia akherat dan tidak dituntut oleh mereka diakherat nanti. ( ) Dan bagi anak perempuanku yang sudah menikah, hendaknya berusaha menjaga sholat, puasa, dan kehormatannya, selalu setia, taat serta menjaga harta suaminya, sabar dan ridlo atas bagiannya, dan jangan membebani suami melebihi kemampuannya, dan berusaha mengabdi kepada suami dan mertuanya dengan ikhlas.( ) Jika kalian bisa melakukannya, maka rumah tangga kalian akan dipenuhi keberkahan, sakinah, mawadah dan rohmah, dan di akherat nanti delapan pintu surga akan terbuka menyambut kalian.( ) Wahai anak-anakku yang aku sayangi. Setelah aku meninggal dunia, eratkanlah hubungan kalian dengan kerabat ataupun teman-teman dekatku, dan mintakanlah doa dari mereka untukku, dan berbijaksanalah kepada mereka, sebagai kelanjutan dari bakti kalian kepadaku.( ) Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Aku mohon perhatian kalian, setelah aku meninggal nanti, tolong telusuri siapa tahu ada puasa atau sholat yang aku tinggalkan, atau ada tanggungan kepada seseorang, maka ambilah dari hartaku untuk membayar fidyah dan melunasinya. Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Setelah kalian mengambil hartaku untuk biaya pengurusan jenazah, dan juga melunasi semua tanggunganku, maka aku berwasiat kepada kalian, untuk membagi warisanku dengan bijak dan adil, dan dengan cara syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an, agar terhindar dari kemurkaan Allah SWT, dan agar mendapatkan keberkahan dalam kehidupan kalian.( ) Wahai istri dan anak-anakku yang aku sayangi. Aku mohon agar kalian semua berusaha untuk melaksanakan apa yang aku wasiatkan kepada kalian, demi keselamatan kita bersama. Dan wasiat ini telah aku saksikan kepada bapak fulan bin fulan dan bapak fulan bin fulan. Semoga dengan wasiat ini aku bisa mendapatkan rahmat dan ampunan Allah SWT. Dan hendaknya kalian juga melakukan wasiat yang baik sesuai dengan keadaan masing-masing, agar kita semua bisa digolongkan sebagai hamba-hamba Allah SWT yang selamat dan beruntung. Aamiin. وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ Perhatian Wasiat ini hanya sebagai contoh secara global, dan sesungguhnya keadaan setiap orang pasti berbeda-beda, maka bisa disesuaikan dengan kondisi dan situasinya masing-masing. Misalnya; • Jika punya tanggungan berupa hutang, amanat, titipan, kredit ataupun lainnya maka hendaknya ditulis dengan jelas nama orangnya, alamatnya, seberapa besar, bentuk barang, tanggal jatuh tempo dan lain-lain. Dan diusahakan dilengkapi dengan nota ataupun data-datanya, agar memudahkan bagi yang melaksanakannya. Jika ingin bersedekah atau infak maka disyaratkan tidak melebihi sepertiga dari hartanya,( ) dan tidak diberikan kepada ahli waris,( ) dan dianjurkan untuk menyebutkan dengan jelas nama orang .... alamatnya .... dan nominalnya.... Demikian juga jika infak ke masjid, pondok atau lainnya, maka disebutkan dengan jelas nama .... alamatnya .... dan nominalnya. Tanggungan Yang Harus Diselesaikan Oleh Ahli Waris Perlu diketahui sebelum membagi waris, maka hartanya diambil dulu untuk: 1) Hal yang wajib, diantaranya: • Biaya mengurus jenazah sampai pemakaman. • Melunasi tanggungan, baik hak adam seperti hutang, atau hak Allah SWT seperti zakat dan fidyah. 2) Jika ada wasiat untuk sedekah atau infak, maka diambilkan dari sepertiga hartanya, (setelah diambil untuk kewajiban diatas) dengan syarat si penerima bukan ahli waris. 3) Harta yang tersisa dibagi waris dengan adil, bijak, dan sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an. Nasihat bagi ahli waris Bagi orang yang meninggal dunia masih mempunyai hutang, namun tidak meninggalkan harta, atau tidak cukup untuk melunasinya, maka hendaklah ditanggung oleh ahli waris. Kapan-kapan mampu, segera melunasi, sebagai bakti kepada orang tuanya, karena orang yang meninggalkan hutang dan tidak ada yang menanggungnya akan sangat tersiksa di kuburan.( ) Semoga rangkuman ini bisa bermanfaat, khususnya bagi saya sendiri, keluarga dan siapa saja yang menghendakinya. وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar