RADIO ONLINE MT ZADUL MAAD

Senin, 23 November 2015

RINGKASAN NURUL MUSTOFA 1

RINGKASAN NURUL MUSTOFA 1 Dengan banyaknya permintaan kepada kami, untuk meringkas buku Nurul Mustofa ini agar mudah untuk difahami dan dihayati, maka kami menartibkan kembali dengan menaruh catatan kaki dari beberapa nama kitab yang kami ambil data-datanya. Semoga rangkuman ini bermanfaat bagi kita semua, dan menjadikan kita semakin mengenal kagum dan cinta kepada kekasih Allah SWT Baginda Nabi Muhammad SAW. Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW: Sesungguhnya setiap orang kelak akan dikumpulkan bersama orang yang dia cintai. Semoga kita semua bisa mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW dengan tulus, sehingga bisa dikumpulkan bersama Beliau SAW, para Ahli baitnya, para sahabatnya, dan para orang-orang sholihin, di surga yang dipenuhi dengan kenikmatan kekal abadi selama-lamanya. Amin. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم اَلْحَمْدُللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكاَفِئُ مَزِيْدَهُ, يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيمِ سُلْطَانِكَ, سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَىَ نفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيْتَوَلَكَالْحَمْدُبَعْدَالرِّضَى.اَللَّهُمَّصَلِّعَلَىنُورِاْلاَنْوَارِوَسِرِّاْلاَسْرَارِوَتِرْيَاقِاْلاَغْيَارِوَمِفْتَاحِبَابِالْيَسَارِسَيِّدِنَامُحَمَّدٍالْمُخْتَارِوَآلِهِاْلاَطْهَارِوَاَصْحَابِهِاْلاَخْيَارِعَدَدَنِعَمِاللهِوَاِفْضَالِهِ . أَمَّابَعْدُ: Dengan menyebut nama Allah SWT Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Segala puji bagi Allah SWT Dzat yang menguasai seluruh alam semesta, dengan segenap pujian yang sesuai dengan segala anugerah-Nya dan memadahi sebanyak tambahananugerah-Nya.Ya Allah sesembahan kami bagi-Mulah segala puji sebagaimana pujian itu patut bagi kemuliaan Dzat-Mu dan agungnya kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau Ya Allah, kami tak akan mampu untuk mengungkapkan pujian kepada-Mu selayak pujian-Mu kepada Dzat-Mu sendiri, maka bagi-Mulah segala puji sehingga Engkau ridlo, dan bagi-Mu-lah segala puji sesuai keridlaan-Mu, dan bagi-Mulah segala puji atas keridlaan-Mu (kepada kami). Ya Allah limpahkanlah selalu sholawat (rahmat ta’dhim) kepada Nabi agung sumber dari segala cahaya, dan sumber segala rahasia alam malakut, Nabi agung penyembuh dan sebagai obat penyejuk hati, sebagai kunci pembuka segala kemudahan, junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW, Kekasih-Mu makhluk pilihan, dan limpahkan pula sholawat-Mu kepada seluruh keluarganya yang suci dan mulia dan para sahabatnya yang setia sebanyak anugrah yang Engkau limpahkan kepada semua makhluk-makhluk-Mu. Sungguh Maha Suci Engkau ya Allah, Engkaulah Dzat yang telah menciptakan alam semesta, yang penuh dengan segala macam rahasia-rahasia keajaiban yang menunjukkan atas keagungan kekuasaan-Mu. Sungguh Maha Suci Engkau ya Allah, Engkaulah Dzat yang telah menentukan segala sesuatu dengan qodlo’ dan qodar-Mu, tanpa ada seorangpun yang berhak untuk menggugat atau mempertanyakan terhadap segala sesuatu yang Engkau kehendaki. Sungguh Maha Suci Engkau ya Allah, Engkaulah Dzat yang memiliki kehendak untuk menciptakan makhluk yang sangat agung dan paling Engkau sayangi, yang Engkau limpahkan kepadanya segala kesempurnaan sifat-sifat yang mulia dan terpuji, dan Engkau jadikan sebagai sumber belas kasih sayang-Mu kepada semua hamba-hamba-Mu yang telah Engkau pilih sebagai penghuni surga-Mu yang dipenuhi dengan segala macam keindahan, kenikmatan dan kebahagiaan yang kekal abadi selama-lamanya. Cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW Sesungguhnya yang pertama kali Allah SWT ciptakan adalah cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW.( )Dan cahaya tersebut senantiasa bertasbih kepada Allah SWT dengan diikuti oleh para malaikat di alam malakut, jauh pululan ribu tahun sebelum Nabi Adam AS diciptakan oleh Allah SWT.( ) Firman Allah SWT dalam hadits qudsi: Sesungguhnya kalau bukan karena engkau (wahai Muhammad), sungguh Aku tidak akan menciptakan alam semesta. Dan sesungguhnya segala keutamaan yang melimpah kepada semua para Malaikat, para Nabi dan semua orang-orang mukmin, adalahsemata-mata berkat Baginda Nabi Muhammad SAW.( ) Setelah Nabi Adam AS Diciptakan Diriwayatkan bahwa, Setelah Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS, Allah menjulukinya dengan “Abu Muhammad”. Kemudian Nabi Adam AS bertanya; Ya Allah, kenapa Engkau juluki aku Abu Muhammad?. Maka Allah SWT berfirman; Wahai Adam, angkat kepalamu. Maka Nabi Adam AS mengangkat kepalanya.Seketika, beliau melihat cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW meliputi di sekitar ‘Arasy. Nabi Adam AS bertanya; Ya Allah, cahaya siapa ini?.AllahSWTBerfirman; Ini adalah cahaya seorang Nabi dari keturunanmu di langit namanya Ahmad, di bumi namanya Muhammad. Kalau bukan karena dia niscaya Aku tidak akan menciptakan kamu, langit maupun bumi.( ) Kemudian Allah SWT meletakkan cahaya Nabi Muhammad SAW dalam punggung Nabi Adam AS.( ) Allah SWT memerintahkan kepada para malaikat-Nya juga Iblis agar sujud kepada Nabi Adam AS. Seluruh malaikat mentaati perintah Allah SWT, kecuali iblis, karena kesombongannya ia tidak mau sujud, maka ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.( ) Kemudian Allah SWT menciptakan ibu Hawa’ dari tulang rusuk kiri Nabi Adam AS,dengan menganugerahinya kecantikan yang sangat luar biasa, melebihi kecantikan tujuh puluh bidadari laksana bulan purnama diantara bintang-bintang yang gemerlapan. Begitu Nabi Adam AS bangun dari tidurnya dan melihat ibu Hawa’ yang sangat cantik jelita, beliau terpesona sehingga ingin menyentuhnya, namun terdengar seruan; Wahai Adam, engkau tidak diijinkan untuk menyentuhnya,sebelumengkau memberikan maharnya. Nabi Adam AS bertanya; Apa maharnya?.Kemudian terdengar seruanmenjawab; Wahai Adam, maharnya adalah engkau mengucapkan sholawat sebanyak tiga kali kepada Nabi Muhammad SAW.( ) Setelah Nabi Adam AS memberikan maharnya dengan membaca sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, maka ibu Hawa' telah sah menjadi istrinya, dan dipersilahkan untuk bersenang-senang serta menikmati surga yang sangat indah. Di situlah Nabi Adam AS dan istrinya di mana-mana melihat nama Baginda Nabi Muhammad SAWberdampingan dengan Asma Allah SWT, di bawah 'Arsy, di setiap tempat di surga, di gedung-gedung surga, di kamar-kamar surga, di leher-leher bidadari, di daun-daun pohon Thuba, di daun-daun pohon Sidratil Muntaha, di ujung-ujung benteng dan di setiap dahi para malaikat, terukir indah kalimat; Laa ilaaha illallah Muhammadur-Rosulullah.( ) Nabi Adam AS Diturunkan Ke Bumi Akibat godaan iblis terkutuk kepada Ibu Hawa’, maka Allah SWT menurunkan keduanya di muka bumi ini. Dalam waktu yang lama, mereka mengalami berbagai macam kesedihan dan penyesalan yang luar biasa. Berulang kali Nabi Adam AS memohon ampunan dan meratap kepada Allah SWT, namun belum ada jawabandan tidak diperdulikan. Hingga akhirnya beliau Nabi Adam AS teringat kemuliaan dan keagungan derajat Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT, Nabi Adam AS bermunajat kepada Allah SWT memohon ampunan dengan berwasilah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dengan berkata; Ya Allah, demi kemuliaan dan keagungan derajat Nabi Muhammad SAWdi sisi-Mu limpahkanlah ampunan-Mu kepadaku.Seketika Allah SWT Berfirman; Wahai Adam, bagaimana engkau bisa mengenal Muhammad padahal Aku belum menciptakannya. Nabi Adam AS menjawab; Ya Allah, pada saat Engkau menciptakan aku dan memberiku nyawa, aku melihat di sekitar ‘Arasy diliputi kalimat“Laa ilaaha illallah Muhammadur-Rosulullah”,aku yakin bahwa sesungguhnya Engkau tidak mendampingkan Asma-Mu kecuali kepada makhluk yang paling Engkau cintai.Allah SWT Berfirman; Engkau benar wahai Adam, sungguh dia adalah makhluk yang paling Aku cintai, dan karena engkau telah memohon ampunan kepada-Ku dengan berwasilah kepadanya, maka Aku kabulkan permohonanmu, dan kalau bukan karena dia maka Aku tidak akan menciptakanmu.( ) Sungguh Nabi Adam AS merasa lega dan bahagia atas anugerah ampunan Allah SWT dan merasa bangga atas kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW yang berada dalam dirinya. Nabi Adam AS merasa heran dengan suara yang seperti kicauan burung yang terdengar dari dahinya. Beliau berkata; Maha Suci Engkau yaAllah, sungguh sangat agung sekali kekuasan-Mu. Kemudian Beliau bertanya; Suara apakah ini, yang terdengar dari dalam dahiku?. Allah SWT menjawab ;Hai Adam, ketahuilah olehmu, sesungguhnya suara tersebut adalah tasbih kekasih-Ku Nabi akhir zaman, yang kelak akan menjadi pemimpin seluruh umat manusia keturunanmu, kepadanya senantiasa Aku limpahkan Sholawat dan Salam sejahtera-Ku.( ) Sesungguhnya wajah Nabi Adam AS bersinar terang benderang berkat cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW yang berada dalam dirinya. Dan para malaikat senantiasa berbaris rapi di belakang punggung Nabi Adam AS. Beliau heran dengan prilaku malaikat tersebut, kemudian Beliau bertanya kepada Allah SWT; Ya Allah, kenapa para malaikat senantiasa berbaris rapi di belakangku?.Allah SWT menjawab; Wahai Adam, ketahuilah olehmu, bahwa para malaikat tersebut senantiasa berdiri di belakangmu untuk memandang cahaya Kekasih-Ku Nabi akhir zaman Muhammad SAW.Kemudian Allah SWT Berfirman mengambil sumpah perjanjian kepada Nabi Adam AS agar senantiasa menjaga cahaya tersebut: Wahai Adam, berjanjilah kepada-Ku untuk senantiasa menjaga cahaya Muhammad yang telah Kuletakkan dalam dirimu, janganlah sekali-kali engkau letakkan kecuali kepada orang-orang yang suci mulia.Nabi Adam AS menerima dengan senang hati bahkan beliau sangat bangga untuk melaksanakan tugas mulia tersebut. Maka, demi menjaga kemuliaan dan keagungan cahaya tersebut, setiap beliau hendak berhubungan dengan istrinya, beliau bersuci terlebih dahulu dan memakai wewangian dan memerintahkan istrinya untuk melakukan hal yang sama. Pindahnya Cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW Ke Dalam Diri Ibu Hawa' Pada saat cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW akan berpindah kepada ibu Hawa', Nabi Adam AS barkata; Wahai istriku Hawa’, bersucilah, dan pakailah wewangian, sesungguhnya sudah dekat saatnya cahaya Nabi Muhammad yang berada dalam diriku akan berpindah ke dalam dirimu.Maka demi memuliakan cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW, Nabi Adam AS dan Ibu Hawa' senantiasa menjaga kesuciannya, apalagi setelah cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW berpindah ke dalam diri ibu Hawa’, sejak saat itu, Nabi Adam AS tidak berani berhubungan dengan ibu Hawa’, demi memuliakan cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW yang berada dalam diri istrinya.Dan berkat cahaya agung tersebut, ibu Hawa’ setiap hari semakin bertambah kecantikannya, wajahnya semakin bersinar dan berseri-seri. Bahkan para malaikat senantiasa berduyun-duyun turun ke bumi setiap hari semata-mata hanya untuk menghaturkan salam sejahtera dari Allah SWT kepada cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah bersemayam dalam diri ibu Hawa’. Lahirnya Nabi Syits AS Tidak lama kemudian ibu Hawa' melahirkan anak laki-laki dan diberi nama Syits.Dengan adanya cahaya yang terlihat di muka Nabi Syits AS, Nabi Adam AS selalu memperhatikan dan menjaganya, demi memuliakan dan mengagungkan cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW yang ada dalam dirinya. Setelah Nabi Syits AS dewasa, Nabi Adam AS berwasiat kepadanya:Wahai anakku, sesungguhnya Allah SWT telah mengambil perjanjian kepadamu untuk senantiasa menjaga cahaya agung Nabi Muhammad SAW, janganlah engkau letakkan kecuali kepada wanita yang paling suci dan mulia nasabnya. Wahai anakku, setiap kali kamu berdzikir kepada Allah SWT sertakan pula menyebut nama Muhammad,demikian juga para malaikat di alam malakut senantiasa berdzikir kepada Allah dengan menyertakannamaMuhammad“Laailaaha-illallahMuhammadurRosulullah”. Wahai anakku, sesungguhnya aku telah melihat namanya selalu berdampingan dengan Asma Allah, tertulis meliputi 'Arasy kalimah Laa ilaaha illallah Muhammadur-Rosulullah, tertulis di seluruh tempat di langit, di gedung-gedung surga, di kamar-kamar surga, di leher para bidadari, di seluruh dedaunan pohon surga, di seluruh dedaunan pohon Thuba, di seluruh dedaunan pohon Sidratul Muntaha, di seluruh sudut benteng, dan di setiap dahi para malaikat. Maka perbanyakilah berdzikir kepada Allah dengan menyertakan Nama Muhammad.( ) Maka Nabi Syits AS menjaga teguh amanat tersebut, dan menikah dengan seorang wanita yang paling suci di saat itu, yang bernama Baidlo’. Dan setelah cahaya agung Baginda Nabi Muhammad SAW berpindah ke dalam diri putranya, maka Beliau Nabi Syits AS memberikan wasiat kepada putranya agar jangan meletakkan cahaya agung tersebut kecuali pada wanita yang paling suci dan mulia nasabnya. Demikian pula putranya melakukan hal yang sama, hingga cahaya agung tersebut sampai pada Nabi Idris AS. Dan Nabi Idris AS juga melakukan hal yang sama, sehingga sampailah cahaya agung tersebut pada Nabi Nuh AS. Begitu pula Nabi Nuh AS, berwasiat kepada putranya Sam untuk menjaga cahaya tersebut, danjangan diletakkan kecuali pada wanita yang paling suci dan mulia nasabnya. Dan Sam juga mewasiatkan kepada putranya, sehingga sampailah silsilah mata rantai cahaya agung Baginda Nabi Muhammad SAW kepada Nabi Ibrahim AS.Kemudian dari Nabi Ibrahim AScahaya tersebut turun kepada Nabi Ismail AS. Demikianlah wasiat tersebut senantiasa terpelihara secara berkesinambungan, sehingga cahaya agung Baginda Nabi Muhammad SAW senantiasa berpindah dari seorang ayah yang suci dan agung, ke ibu yang suci dan mulia nasabnya, dengan ikatan pernikahan islami yang diridloi Allah SWT. Sehingga sampailah perjalanan cahaya Agung tersebut kepada Sayid ‘Adnan. Dari Sayid ‘Adnan ke Sayid Ma’ad. Dari Sayid Ma’ad ke Sayid Nizar. Diriwayatkan, tatkala Sayid Nizar mengetahui bahwa dalam dirinya bersemayam cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW, maka beliau sangat bahagia sekali, sehingga beliau menyembelih hewan kurban yang sangat banyak untuk disedekahkan kepada umat pada masa itu. Dan beliau melestarikan wasiat tersebut kepada putranya Sayid Mudlor. Dan Sayid Mudlor juga berwasiat kepada putranya hingga sampailah cahaya Agung Baginda Nabi Muhammad SAW kepada Sayid Hasyim.( ) Pindahnya Cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW Ke Dalam Diri Sayid Hasyim Sampai di sinilah, akhirnya berkumandang kabar gembira di seluruh penjuru dunia, bahwa sudah dekat saat datangnya Nabi akhir zaman, seorang Nabi yang diutus Allah SWT untuk seluruh umat manusia, seorang Nabi yang agung dan mulia,yang sempurna kepribadiannya, dan agung budi pekertinya, yang sangat santun dan menyayangi umatnya, dan yang paling dimuliakan dan disayangi Allah SWT. Maka berita tersebut menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menggemparkan jagad. Hingga para ahli kitab dari kaum Yahudi dan Nashrani berebut ingin mendapatkan silsilah mata rantai cahaya agung Nabi Muhammad SAW tersebut. Mereka berbondong-bondong mendatangi Sayid Hasyim dan berebut untuk menawarkan anak gadis mereka yang cantik jelita agar dipersuntingnya. Namun Sayid Hasyim tidak menerima mereka semua, karena teguh memegang amanat wasiat kakek-kakeknya, agar jangan meletakkan cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW kecuali pada wanita yang paling suci dan mulia nasabnya. Sehingga sampailah berita tersebut ke Kaisar Romawi, maka Kaisar mengutus delegasi untuk memanggil Sayid Hasyim untuk dinikahkan dengan putrinya yang sangat cantik jelita. Tidak ada tujuan lain kecuali dia ingin mendapatkan cahaya agung Baginda Nabi Muhammad SAW, karena data-data yang akurat dan otentik tentang cahaya Nabi akhir zaman telah dia ketahui dari para ulama ahli kitab Yahudi dan Nashrani. Akan tetapi dengan tegas Sayid Hasyim menolaknya, dan berkata; Demi Allah, Dzat yang telah melimpahkan kemuliaan kepadaku melebihi seluruh penghuni alam semesta. Sungguh aku tidak akan menikah kecuali dengan seorang wanita yang paling suci dan mulia nasabnya (sebagaimana wasiat kakek-kakekku terdahulu). Kemudian, setelah Sayid Hasyim menikah dengan seorang wanita yang paling suci dan mulia nasabnya pada masa itu, maka berpindahlah cahaya agung Baginda Nabi Muhammad SAW kepada putranya Sayid Abdul Muthalib,dan cahaya agung Baginda Nabi Muhammad SAW sangat terlihat jelas dari dahi Sayid Abdul Muthalib, serta bau harum semerbak senantiasa keluar menyebar dari diri beliau. Semua itu berkat cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW yang sudah dekat masa kelahirannya.Dan dengan berkat cahaya Nabi Muhammad SAW, Sayid Abdul Muthalib senantiasa dikabulkan do'anya oleh Allah SWT, sehingga setiap kali masyarakat Quraisy mengalami kemarau panjang (paceklik), mereka berduyun-duyun mendatangi Sayid Abdul Muthalib memohon agar beistighosah (berdoa memohon diturunkan hujan). Kemudian Sayid Abdul Muthalib memimpin mereka naik ke gunung Tsabir di daerah kota Makkah, untuk bersama-sama bermunajat memohon Belas Kasih Sayang Allah SWT agar menurunkan hujan. Akhirnya Allah SWT mengabulkan permohonan mereka, menurunkan hujan yang deras berkat cahaya Agung Baginda Nabi Muhammad SAW yang berada pada diri Sayid Abdul Muthalib. Beliau Sayid Abdul Muthalib juga sebagai hakim di kalangan kaum Quraisy. Keputusan-keputusan beliau sangat diterima dan dihormati oleh mereka. Setiap ada masalah, rujukan utama mereka adalah Sayid Abdul Muthalib, agar memberikan petunjuk dan keputusan untuk menyelesaikan segala urusan mereka. Beliau juga dikenal sebagai pemuda yang tekun beribadah. Berulang kali beliau senantiasa khalwat di Gua Hira’, bersyukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahinya cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW dalam dirinya, dan beliau juga selalu bermunajat kepada Allah SWT dan memuncakkan tafakkur tentang kemuliaan dan keagungan Dzat Pencipta alam semesta. Beliau juga senantiasa memerintahkan kebenaran dan mencegah kejelekan kepada kaumnya sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim AS, sehingga mereka senantiasa memuliakan dan mengagungkannya. Pindahnya Cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW Ke Dalam Diri Sayid Abdullah Setelah Sayid Abdul Muthalib menikah dengan Sayidah Fathimah binti Amr, seorang wanita yang paling suci dan mulia nasabnya pada masa itu, sesuai petunjuk dari Allah SWT melalui mimpinya, maka berpindahlah cahayaagung tersebut kepada putranya Sayid Abdullah, ayahanda Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkanbahwa, perkembangan Sayid Abdullah sangat cepat,( )dalam jangka waktu sehari sudah seperti bayi usia satu bulan,dan dalam sebulan sudah seperti bayi berusia satu tahun, sehingga hal itu menakjubkan semua orang.Setiap orang yang memandang kepada beliau, selalu berdecak kagum melihat cahaya yang anggun berwibawa dari mukanya dan keajaiban-keajaiban yang melimpah kepadanya.Postur tubuhnya yang sempurna, ketampanan mukannya yang mempesona, dan kesantunannya yang penuh wibawa, telah menjadikan para gadis terpikat hatinya,( )laksana Nabi Yusuf AS pada zamannya. Diriwayatkan bahwa, para ulama ahli kitab di Syam (Palestina) telah mengetahui cahaya Baginda Nabi Muhammad SAW yang ada pada diri Sayid Abdullah, sehingga setiap ada penduduk Makkah bersinggah di tempat mereka, mereka selalu berkata; Ketahuilah oleh kalian semua wahai kaum Quraisy, cahaya yang ada pada diri Abdullah sesungguhnya adalah cahaya agung Nabi akhir zaman yang akan datang membawa agama tauhid untuk meng-esa-kan Allah Rabbul ‘Alamin.( )Dan mereka berwasiat untuk menjaga Sayid Abdullah dari orang-orang yang hasud dan orang-orang yang ingin mencelakainnya, demi cahaya agung Nabi Muhammad SAW yang berada dalam dirinya. Pada saat Sayid Abdullah genap berusia 18 tahun, beliau diajak oleh ayahandanya Sayid Abdul Muthalib untuk dinikahkan dengan Sayidah Aminah binti Wahab seorang wanita yang paling suci dan paling mulia nasabnya pada saat itu. Namun ditengah perjalanan, mereka berdua bertemu dengan serombongan wanita yang cantik jelita, serentak semuanya berebutan untuk menawarkan dirinya kepada Sayid Abdullah. Namun Sayid Abdullah tidak bersedia, karena Beliau teguh memegangamanah untuk tidak menikah kecuali pada wanita yang paling suci dan mulia nasabnya. Bahkan seorang wanita ahli kitab bersedia untuk mempersembahkan 100 unta agar Sayid Abdullah mau kepadanya, tetapi dengan tegas beliau menolak semua ajakan dan tawaran tersebut. Beliau tetap teguh untuk menjaga kesucian dan kemuliaan yang ada pada dirinya. Setelah menikah dengan Sayidah Aminah binti Wahab seorang gadis yang paling suci dan mulia nasabnya pada masa itu, maka pindahlah cahaya agung Nabi Muhammad SAW dari ayahanda tercinta Sayid Abdullah ke dalam kandungan ibunda tercinta Sayidah Aminah Binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah. Kesucian nasab yang telah Allah SWT jaga sejak Nabi Adam AS hingga Sayid Abdullah, yang semuanya melalui proses pernikahan islami yang diridloi Allah SWT, semata-mata adalah suatu penghormatan besar dari Allah SWT dan belas kasih sayang-Nya kepada kekasih-Nya Baginda Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW bersabda; Sesungguhnya aku terlahir dari orang-orang suci dan mulia nasabnya melalui pernikahan yang sah diridloi Allah SWT, sejak Nabi Adam AS hingga kedua orang tuaku, semuanya melalui pernikahan yang sah diridloi Allah SWT, tidak ada sedikitpun yang menyimpang.( ) Sayidah Aminah Mengandung Baginda Nabi Muhammad SAW Diriwayatkan bahwa, pada saat Sayidah Aminah binti Wahab mengandung Baginda Nabi Muhammad SAW, seketika itu, terjadilah berbagai macam keajaiban-keajaiban yang menggemparkan, bukan hanya di bumi, bahkan di alam malakut lebih dahsyat dan menakjubkan. Pada malam Jum’at bulan Rajab, saat itulah momen yang paling bersejarah bagi seluruh umat manusia, saat terjadinya perpindahan cahaya agung BagindaNabi Muhammad SAW dari Sayid Abdullah ke dalam kandungan Sayidah Aminah. Maka, pada malam itu datang perintah dari Allah SWT kepada malaikat Ridlwan agar membuka seluruh pintu surga, dan Allah SWT perintahkan kepada para malaikat-Nya untuk mengumandangkan seruan Telah tiba saat datangnya Nabi Muhammad SAW. Para Malaikatpun berseru; Wahai seluruh makhluk, perhatikanlah oleh kalian semua, sesungguhnya cahaya agung Baginda Nabi Muhammad SAW sekarang telah berada dalam kandungan ibundanya.Kelak beliau akan menjadi pemimpin seluruh umat manusia, yang akan membawapetunjuk dan pembawa kabar gembira serta pemberi peringatan kepada umat manusia.( ) Maka seketika itu juga, seluruh binatang yang ada di laut, di daratan, dan di angkasa saling memberi kabar gembira kepada temannya. Dan yang lebih ajaib lagi, sehingga orang-orang pada masa itu sangat takjub, yaitu binatang-binatang yang ada di sekitar Makkah, seperti kuda, unta, rusa dan lain sebagainya bisa mengucapkan dengan bahasa arab yang fasih, yang artinya; Demi Allah SWT Dzat yang menguasai Ka’bah, saat ini Baginda Nabi Muhammad SAW telah berada dalam kandungan ibundanya. Beliau yang kelak akan membawa kedamaian di muka bumi ini dan yang akan menerangi umat dengan ajaran-ajarannya. Dan saat itu pula, singgasana para penguasa, raja dan kaisar jatuh dan terjungkal ke bawah, sehingga para penguasa tersebut tercekat kebingungan, tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu pula patung-patung jatuh terjungkal berantakan, para dukun seketika lenyap ilmu mereka, tak bisa meramal sesuatu dengan benar. Dan dari bulan ke bulan senantiasa terdengar seruan malaikat yang berkumandangdi langit dan di bumi untuk memberi berita gembira kepada seluruh makhluk-makhluk Allah SWT; Berbahagialah kalian semua wahai seluruh makhluk Allah SWT, sungguh Baginda Nabi Muhammad SAW sebentar lagi akan datang ke dunia untuk membawa keberkahan dan Rahmat bagi alam semesta. Dan diriwayatkan bahwa, pada masa Nabi Muhammad SAW dalam kandungan ibundanya adalah masa keemasan bagi suku Quraisy. Sebelumnya mereka dalam masa paceklik, namun berkat Nabi Muhammad SAW yang berada dalam kandungan ibundanya, penduduk Quraisy mengalami kemakmuran dan kemudahan yang menakjubkan. Mega-mega berarak-arakan menurunkan rintik-rintik air hujan membawa kesuburan, angin bertiup sepoi-sepoi membawa kesejukan, pepohonan dan tanaman tumbuh subur di mana-mana, sungai-sungai dipenuhi air yang mengalir, dan hewan-hewan peliharaan menjadi gemuk dan deras air susunya, sehingga semakin lengkaplah kemakmuran, kesejahteraan, dan kebahagiaan penduduk Makkah saat itu ( ). Bahkan dengan ijin Allah SWT, pada tahun itu, tidak ada wanita yang melahirkan anak perempuan, semuanyadianugerahi Allah SWT anak laki-laki, sebagai penghormatan dari Allah SWT kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkanbahwa, Ibunda Baginda Nabi Muhammad SAW berkata; Sesungguhnya pada saat aku mengandung putraku tercinta, pada bulan pertama tepatnya pada bulan Rajab, di suatu malam pada saat aku tidur, tiba-tiba datang kepadaku seorang laki-laki yang indah wajahnya, semerbak harum baunya, dan diliputi dengan cahaya. Dia berkata; Selamat datang wahai Muhammad. Semoga salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu.Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan?.Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Adam bapak seluruh umat manusia,sungguh beruntung engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung junjungan seluruh umat manusia. Pada bulan yang kedua, datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata; Selamat datang wahai Muhammad Utusan Allah, semoga salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu.Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan ?. Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Syits, sungguh beruntung engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah SWT ilmu Ta’wil dan Hadits.( ) Diriwayatkan bahwa, pada saat kehamilan Sayidah Aminah sudah genap dua bulan, ayahanda tercinta Nabi Muhammad SAW Sayid Abdullah wafat di Madinah. Seketika para malaikat berkata kepada Allah SWT; Ya Allah Nabi terkasih-Mu sekarang telah yatim, tidak punya ayah. Allah SWT Berfirman; Ketahuilah olehmu wahai para malaikat, sesungguhnya Aku sendiri yang akan menjaga, melindungi dan merawatnya, serta akan Aku limpahkan pertolongan dan rezeki kepadanya, dan Aku sendiri pula yang akan mencukupi segala urusannya. Maka, panjatkanlah selalu oleh kalian sholawat kepadanya, dan dapatkanlah keberkahan bagi kalian dengan berwasilah menyebut namanya.( ) Pada bulan kehamilan yang ketiga datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata; Selamat datang wahai Muhammad Nabi Allah,semoga salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu.Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan?.Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Idris, sungguh beruntung engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi agung yang kelak menjadi pemimpin yang sangat agung. Pada bulan yang keempat datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata; Selamat datang wahai Muhammad Kekasih Allah, semoga salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu. Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan?. Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Nuh, sungguh beruntung engkau wahaiAminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah SWT pertolongan dan kemenangan besar. Pada bulan yang kelima datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata; Selamat datangwahai Muhammad Pilihan Allah, semoga salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu. Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan?. Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Hud, sungguh beruntung engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah SWT syafa’at yang agung pada hari kiamat . Pada bulan yang keenam datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata; Selamat datang wahai Muhammad pembawa Rahmat Allah SWT, semoga salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu. Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan?.Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Ibrahim, sungguh beruntung engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi yang diagungkan oleh Allah SWT. Pada bulan yang ketujuh datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata; Selamat datang wahai Muhammad Nabi yang dipilih oleh Allah SWT, semoga salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu. Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan?. Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Ismail, sungguh beruntung engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak akan dianugerahi oleh AllahSWT keunggulan dan kesantunan yang sangat luar biasa. Pada bulan yang kedelapan datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata; Selamat datang wahai Muhammad Pilihan Allah SWT, semoga Salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu. Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan?. Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Musa putra Imran, sungguh beruntung engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi oleh Allah SWT kitab suci Al-Qur’an . Pada bulan yang kesembilan datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata; Selamat datang wahai Muhammad, telah dekat waktu kedatanganmu wahai Nabi Allah SWT, semoga Salam sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepadamu. Akupun bertanya; Siapakah engkau wahai tuan?. Dia menjawab; Sesungguhnya aku adalah Isa putra Maryam, sungguh beruntung engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi yang sangat mulia dan utusan Allah yang sangat agung. Rahmat belas kasih sayang Allah SWT dan Salam sejahtera-Nya senantiasa melimpah kepadanya. Sungguh, Allah SWT akan menjauhkan dirimu dari segala kesengsaraan, kepayahan dan juga akan memberimu segala kemudahan. Diriwayatkan bahwa, Sesungguhnya Ibunda tercinta Baginda Nabi Muhammad SAW berkata; Pada saat aku mengandung putraku tercinta, datang malaikat utusan Allah SWT kepadaku, Dia berkata; Wahai Aminah, beruntunglah engkau, engkau telah mengandung Nabi agung yang kelak menjadi junjungan dan pemimpin seluruh umat manusia. Maka, setelah beliau lahir, berilah nama Muhammad. Karena di kitab suci Taurat dan Injil, beliau bernama Ahmad, insan sempurna yang dipuji oleh seluruh penghuni langit dan bumi, dan di kitab suci Al-Qur’an, beliau bernama Muhammad.( ) Diriwayatkanbahwa, pada bulan kesembilan dari kehamilan Sayidah Aminah (bulan Rabi’ul Awwal), saat hari-hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad sudah semakin dekat, Allah SWT semakin melimpahkan berbagai macam anugerahnya kepada Sayidah Aminah RA.( )  Pada malam tanggal 1, Allah SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa kepada Sayidah Aminah, sehingga beliau merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.  Pada malam tanggal 2, datang seruan berita gembira kepadanya bahwa sebentar lagi dirinya akan mendapatkan anugerah agung yang luar biasa dari Allah SWT.  Pada malam tanggal 3, datang seruan memanggil kepadanya; Wahai Aminah, sudah dekat saatnya engkau akan melahirkan Nabi agung Muhammad SAW yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT.  Pada malam tanggal 4, Sayidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan sangat jelas sekali.  Pada malam tanggal 5, Sayidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Ibrahim AS Khalilullah.  Pada malam tanggal 6, Sayidah Aminah melihatcahaya Baginda Nabi Muhammad SAW memenuhi segala penjuru alam semesta.  Pada malam tanggal 7, Sayidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga kebahagiaan dan kedamaiannya semakin memuncak.  Pada malam tanggal 8, Sayidah Aminah mendengar seruan dimana-mana, suara tersebut sangat jelas mengumandangkan;Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat saat kelahiran Nabi agung kekasih Allah SWT Pencipta alam semesta.  Pada malam tanggal 9, Allah SWT semakin mengucurkan limpahan belas kasih sayang-Nya kepada Sayidah Aminah, sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah atau sakit dalam diri dan jiwa Sayidah Aminah.  Pada malam tanggal 10, tanah Khoif dan Mina ikut bergembira ria menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW .  Pada malam tanggal 11, seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW. Lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW Pada malam 12 bulan Rabi’ul Awwal, langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun, saat itu Sayid Abdul Muthalib sedang bermunajat kepada Allah SWT di sekitar Ka’bah, dan Sayidah Aminah sendirian di rumah, tanpa ada seorangpun yang menemaninya, tiba-tiba beliau Sayidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah, dan perlahanan-lahan muncul empat wanita yang sangat anggun dan cantik jelita, diliputi cahaya yang memancar serta semerbak harum wewangian memenuhi seluruh ruangan. Wanita pertama datang dan berkata kepada beliau; Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah, tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi Agung junjungan alam semesta. Sesungguhnya aku adalah Hawa’ Ibu seluruh umat manusia, aku diperintah oleh Allah SWT untuk menemanimu. Kemudian Ibu Hawa’ duduk di samping kanan Sayidah Aminah. Wanita yang kedua mendekat kepada beliau untuk menyampaikan kabar gembira dan berkata; Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah, tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau, sebentar lagi engkau akan melahirkan seorang Nabi Agung yang dianugerahi Allah SWT kesucian yang sempurna pada diri dan kepribadiannya, Nabi Agung yang ilmunya sebagai sumber seluruh ilmunya para Nabi dan para kekasih Allah SWT. Nabi Agung yang cahayanya meliputi seluruh alam. Ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku ini adalah Sarah istri Nabi Ibrahim AS, aku diperintah oleh Allah SWT untuk menemanimu. Kemudian Sayidah Sarah duduk di sebelah kiri Sayidah Aminah. Selanjutnya, wanita yang ketiga mendekat dan menyampaikan berita gembira kepada beliau; Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah, tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau, sebentar lagi engkau akan melahirkan Kekasih Allah SWT yang paling agung, dan insan sempurna yang paling utama, mendapatkan pujian dari Allah SWT dan dari seluruh makhuk-Nya. Sesungguhnya aku adalah Asiyah binti Muzahim istrinya Fir'aun yang diperintah oleh Allah SWT untuk menemanimu. Kemudian Sayidah Asiyah binti Muzahim duduk di belakang Sayidah Aminah. Sayidah Aminah semakin kagum, karena wanita yang keempat lebih anggun berwibawa dan memiliki kecantikan luar biasa. Kemudian mendekat kepada beliau untuk menyampaikan kabar gembira; Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah, tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi Agung yang dianugerahi Allah SWT berbagai macam mukjizat agung yang sangat luar biasa, sebagai junjungan seluruh penghuni langit dan bumi, semoga melimpah kapada beliau Sholawat (Rahmat Ta’dhim) Allah SWT dan Salam Sejahtera-Nya yang sempurna. Ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku adalah Maryam Ibunda Nabi Isa AS. Kami semua ditugaskan oleh Allah SWT untuk menemanimu, demi menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW. Kemudian Sayyidah Maryam Ibunda Nabi Isa AS duduk mendekatkan diri di depan Sayidah Aminah. Dengan didampingi keempat wanita suci mulia dan agung di sisi Allah SWT tersebut semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan dalam jiwa Sayidah Aminah. Kebahagiaan dan keindahan yang dialaminya saat itu, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Dan peristiwa demi peristiwa yang sangat agung, semakin Allah SWT limpahkan demi penghormatan besar kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Keajaiban berikutnya, Sayidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok malaikat bercahaya saling berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puja puji dan tasbih kepada Allah SWT dengan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda. Detik berikutnya, Sayidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat olehnya berbagai macam bintang-bintang di angkasa raya yang sangat indah berkilauan saling beterbangan ke segenap penjuru angkasa yang sangat cerah dipenuhi cahaya.Kemudian Allah SWT memerintahkan Malaikat Ridlwan penjaga surga untuk mengomando semua bidadari surga agar berdandan rapi cantik jelita dan memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutera, mahkota emas, intan permata yang gemerlapan serta menebarkan wewangian surga yang harum semerbak ke segala arah, demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, Allah SWT melimpahkan mandat khusus kepada Malaikat Jibril AS untuk mengemban tugas mulia dalam momen yang sangat agung dan bersejarah bagi seluruh makhluk Allah SWT,Allah SWT berfirman kepadanya; Wahai Jibril, serukanlah kepada seluruh arwah suci para Nabi, para Rasul dan para Wali agar berkumpul berbaris rapi. Wahai Jibril, bentangkanlah hamparan kemuliaan dan keagungan derajat Al-Qurb dan Al-Wishal kepada yang memiliki cahaya dan Maqam luhur di sisi-Ku. Wahai Jibril, perintahkanlah kepada Malik agar menutup semua pintu neraka. Wahai Jibril, perintahkanlah kepada Ridlwan agar membuka seluruh pintu surga. Wahai Jibril, pakailah olehmu Hullah Ar-Ridlwan (pakaian khusus yang diliputi keridloan-Ku) demi menyambut kekasih-Ku. Wahai Jibril, turunlah ke bumi dengan membawa pasukan malaikat, para Malaikat Muqarrabin, para Malaikat Karubiyyin, para Malaikat yang selalu mengelilingi ‘Arasy, suruh mereka semua turun ke bumi dan berbaris rapi demi memuliakan dan mengagungkan kedatangan kekasih-Ku. Wahai Jibril, kumandangkanlah seruan di seluruh penjuru langit hingga lapis ke tujuh, dan di segenap penjuru bumi hingga lapisan paling dalam, beritahukan kepada seluruh makhluk-Ku bahwa sesungguhnya telah tiba saat datangnya Nabi akhir zaman, Nabi Agung kekasih-Ku. Seketika itu Malaikat Jibril AS melaksanakan seluruh mandat khusus dan mulia dari Allah SWT tersebut, membawa seluruh pasukan malaikat turun ke bumi hingga memenuhi seluruh gunung-gunung Makkah dan berbaris rapi meliputi seluruh tanah suci Makkah.Sayap-sayap mereka terlihat laksana mega-mega putih berkilauan memenuhi angkasa. Dan saat itu pula seluruh hewan-hewan yang ada di segenap penjuru bumi, di lautan dan di angkasa bersuka cita demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muhammad SAW. Ibunda Baginda Nabi Muhammad SAW Sayidah Aminah berkata; Dengan ijin Allah SWT, saat itu aku bisa melihat jelas gedung-gedung yang ada di Syiria dan Palestina. Aku juga melihat tiga pilar bendera yang dibawa oleh para malaikat. Yang satu ditancapkan di jagad timur, yang satu ditancapkan di jagad barat, dan yang satunya lagi di atas Ka’bah. Dalam keadaan yang dipenuhi segala keajaiban. Seketika pula datang serombongan burung-burung bercahaya yang indah memenuhi ruanganku, datang silih berganti. Paruh dan sayapnya berupa mutiara zamrud dan yaqut yang indah sekali, dengan serentak memanjatkan puja puji dan tasbih kepada Allah SWT. Dan aku lihat pula rombongan para malaikat datang silih berganti, dengan membawa mabkharah (tempat dupa) dari emas merah dan emas putih berisikan dupa-dupa wewangian surga yang semerbak harum baunya memenuhi segala penjuru, bergemuruh suara mereka mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Seketika itu pula aku lihat bintang-bintang gemerlapan berjajar rapi di atas kepalaku laksana mata rantai emas intan permata. Dan tiba-tiba telah ada di sisiku secangkir minuman, putih melebihi susu, seketika aku meminumnya, dan terasa nikmat sekali, kelezatan manisnya melebihi gula dan madu, kesejukannya melebihi es dan salju, maka seketika hilang rasa hausku, sangat terasa nikmat, segar dan lezat sekali, belum pernah aku merasakannya. Seketika cahaya yang luar biasa meliputi diriku, kemudian, datanglah burung putih bercahaya, mendekati dan mengusapkan sayapnya pada diriku, dan pada saat tanda-tanda kelahiran mulai aku rasakan, akupun bersandar pada para wanita yang mendampingiku, dan saat itulah lahir Nabi Agung akhir zaman, Kekasih Allah SWT yang sempurna Baginda Nabi Muhammad SAW, dan saya tidak melihat kecuali hanya sinar cahaya yang sangat agung. Tidak lama kemudian, aku melihat putraku telah berada di sampingku terselimuti dengan sutera putih di atas hamparan sutera hijau dalam keadaan sujud menghiba ke hadirat Allah SWT dengan mengangkat jari telunjuknya. Dan saya mendengar beliau mengucapkan ; أَللهأَكْبَرُكَبِيْرًا وَالْحَمْدُللهِكَثِيْرًا وَسُبْحَانَاللهِبُكْرَةًوَأَصِيْلاً Allah Maha Besar dengan segala Keagungan-Nya, Segala Puji bagi Allah atas segala anugerah-Nya, Maha Suci Allah kekal abadi selama-lamanya. Diriwayatkan, pada saat itu semakin memuncak kegembiraan seluruh penghuni alam semesta. Para Malaikat, Para Nabi, Para Wali, Para bidadari surga, seluruh makhluk-makhluk Allah SWT yang ada di daratan, di lautan di angkasa dan bahkan bumi, laut, udara, bintang-bintang, bulan, matahari, langit, kursiy dan Arasy, seluruhnya benar-benar meluapkan kegembiraan dan memuncakkan Sholawat Ta’dhim kepada Kekasih Allah SWT, Nabi Akhir Zaman Baginda Nabi Muhammad SAW, bahkan Ka’bah Baitullah ikut bergetar selama tiga hari berturut-turut karena bahagia dan bangga menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan, pada saat kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW, ‘Arasy seketika bergetar meluapkan kebahagiaan dan kegembiraannya, Kursiy semakin bertambah kewibawaan dan keagungannya, seluruh langit dipenuhi cahaya yang bersinar terang dan para malaikat serentak bergemuruh memanjatkan tahlil, tamjid dan istighfar kepada Allah SWT dengan mengucapkan; سُبْحَانَاللهِ وَالْحَمْدُللهِ وَلاإِلَهَإِلاَّاللهوَاللهُأَكْبَرُ أَسْتَغْفِرُاللهَ Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, saya memohon ampun kepada Allah SWT .(( Sesungguhnya demi keagungan Baginda Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT, maka Allah SWT telah memerintahkan kepada para malaikat-Nya yang agung, Malaikat Jibril, Malaikat Muqarrabin, Malaikat Karubiyyin, Malaikat yang selalu mengelilingi Arasy dan lainnya agar serentak berdiri pada saat detik-detik kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW dengan memanjatkan Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan Istighfar kepada Allah SWT.Semua fenomena keajaiban-keajaiban agung yang terjadi pada saat kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW diwujudkan oleh Allah SWT, semata-mata untuk menunjukkan kepada semua makhluk-Nya bahwa beliau adalah makhluk yang paling dicintai-Nya, yang paling agung dan mulia derajatnya di sisi-Nya. Dan semua riwayat yang tersebutkan di atas, bukan sekedar cerita belaka, namun telah kami nukil data-datanya dari kitab-kitab para ulama Ahlussunnah Waljama’ah yang sangat akurat. Para Ulama sholihin Ahlussunnah Waljama’ah telah bersepakat untuk berdiri pada saat bacaan Maulid Baginda Nabi Muhammad SAW telah tiba pada Mahallul Qiyam (detik-detik kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW). Mereka serentak berdiri demi mengikuti jejak para Malaikat, arwah para Nabi dan arwah para Wali untuk ta’dhim (mengagungkan) dan memuncakkan rasa cinta yang agung kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Mereka luapkan rasa syukur yang memuncak ke hadlirat Allah SWT atas anugerah-Nya yang paling agung dengan mengutus Kekasih-Nya sebagai Rahmat (Belas Kasih Sayang-Nya) untuk seluruh alam semesta. Mereka panjatkan puji-pujian kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dengan bahasa sastra yang indah dan suara merdu yang dipenuhi dengan rasa cinta dan rindu yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam. Bukankah beliau adalah Nabi kita yang sangat kita cintai…? bukankah beliau adalah satu-satunya yang bisa memberi syafaat kepada kita sehingga kita bisa memperoleh keselamatan dan keridloan Allah SWT yang agung dan masuk ke dalam surga-Nya yang dipenuhi dengan segala kenikmatan, keindahan dan kebahagiaan yang kekal abadi selama-lamanya….?. Beliau Nabi Muhammad SAW adalah Kekasih Allah SWT, dan Allah SWT telah berjanjiuntuk tidak menolak segala permintaannya dan akan mengabulkan segala permohonannya. Dan janji ini telah ditetapkan Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur’an, yang artinya; Dan (sesungguhnya) kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga (hati) kamu menjadi puas.( ) Sungguh sangat beruntung kita sebagai umat Islam yang benar-benar mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW dengan setulusnya. Semoga pada saat ajal kita tiba, beliau SAW menolong kita, memohonkan kepada Allah SWT agar ditetapkaniman kita, diampuni segala dosa-dosa kita dan diberi kemudahan menghadapi sakaratul maut, dan juga di saat menghadapi pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam Barzakh. Dan semoga berkat syafa'atnya, kuburan kita menjadi taman diantara taman-taman Surga. Begitu pula pada saat di padang Mahsyar, semoga kita dipersilahkan untuk meminum air telaganya dan bertemu dengan beliau Baginda Nabi Muhammad SAW beserta para Ahli baitnya, para sahabatnya, para wali Allah SWT, para orang-orang solih juga orang-orang mukmin yang mencintainya, menunggu saatnya masuk surgaberbondong-bondong bersama Baginda Nabi Muhammad SAW, yang dipenuhi dengan segala kenikmatan, keindahan, kedamaian, dan kebahagiaan yang kekal abadi selama-lamanya. Wasiat Allah SWT Kepada Para Nabi Dan Rasul Sesungguhnya Allah SWT telah mewasiatkan pula kepada Para Nabi dan Rasul agar senantiasa mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rosulullah. dan mengagungkan Baginda Nabi Muhammad SAW, Serta memerintahkan kepada umatnya masing-masing agar beriman kepadanya, mengagungkan kedudukannya di sisi Allah SWT, dan menjadi pembela setianya apabila suatu saat bertemu dengannya. Allah SWT Berfirman dalam kitab suci-Nya;Apakah kalian semua mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?. Mereka (para Nabi) serentak menjawab;Kami mengakui. Allah SWT Berfirman; Kalau begitu saksikanlah dan Aku menjadi saksi pula bersama kalian semua.( ) Nabi Musa AS telah melaksanakan perjanjian tersebut dengan baik, dan beliau senantiasa memuji dan mengagungkan Nabi Muhammad SAW, juga menceritakan keagungan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Diriwayatkan bahwa, di saat Nabi Musa AS mendapat anugerah berbicara langsung dengan Allah SWT di bukit Turisina, dari rasa syukur yang memuncak, Nabi Musa AS bertanya; Ya Allah, adakah orang yang lebih mulia dari pada aku, Engkau telah memilihku,dan Engkau telah mengijinkanku untuk berbicara langsung kepada-Mu. Allah SWT menjawab; Wahai Musa, sesungguhnya Muhammad adalah makhlukyang paling muliadan palingAku cintai dari seluruh makhluk-makhluk-Ku, dan Aku lihat di antara hati hamba-hamba-Ku tidak ada yang lebih tawadlu’ daripada hatimu. Karena itulah Aku pilih dirimu sebagai Rasul-Ku, untuk menyampaikan risalah dan firman-Ku, maka bersungguh-sungguhlah kamu dalam meng-esa-kan-Ku dan mencintai Kekasih-Ku Muhammad, hingga akhir hayatmu. Dan di saat Allah SWT menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa AS, maka beliau membacanya, dan menemukan di dalamnya keutamaan-keutamaan umat Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga beliau sangat kagum dan menginginkan keutamaan-keutamaan tersebut agar diberikan kepada umatnya. Nabi Musa AS bertanya; Ya Allah, umat siapakah yang sangat terpuji yang aku temukan di kitab taurat?, Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad, mereka selalu ridlo dengan rizqi yang Aku berikan kepadanya walaupun sedikit. Maka Aku ridlo kepadanya walaupun amalannya sedikit.Dan akan aku masukkan mereka ke surga dengan kesaksiannya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku. Nabi Musa AS berkata; Ya Allah aku jugamenemukan sekelompok umat di kitab Taurat, mereka dikumpulkan di hari kiamat, wajahnya bercahaya bagaikan bulan purnama. jadikanlah mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad, Aku kumpulkan mereka di hari kiamat dengan penuh cahaya dari bekas wudlu dan sujudnya. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah… aku juga menemukan sekelompok umat di kitab Taurat, mereka memakai rida' dan membawa pedang. Dengan penuh tawakal dan keyakinan yang kuat, mereka berseru mengumandangkan takbir di atas bukit-bukit, dan berjihad membela kebenaran, sehingga mengalahkan Dajjal. Jadikanlah mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad . Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku juga menemukan sekelompok umat di kitab Taurat, mereka melaksanakan sholat sehari semalam lima kali dalam lima waktu, dan dibuka untuknya pintu-pintu langit, kemudian turun kepadanya kasih sayang-Mu. Jadikanlah mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku juga menemukan sekelompok umat di kitab Taurat, Engkau jadikan bumi sebagai masjid dan alat bersuci bagi mereka, dan Engkau halalkan hasil perang baginya. Jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekelompok umat di kitab Taurat, mereka berpuasa di bulan Ramadan, dan Engkau mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu, jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad . Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekelompok umat di kitab Taurat, mereka menunaikan ibadah haji ke Ka'bah, dengan tidak ada tujuan lain kecuali keridloan-Mu, mereka menangis terharu sambil menyerukan Talbiyah, jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS bertanya; Ya Allah, apa yang Engkau anugerahkan kepada mereka atas semua amalannya. Allah SWT menjawab; Aku tambahkan kepada mereka ampunanKu, dan Aku berikan syafaat kepada mereka agar bisa mensyafaati yang lainnya. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekelompok umat dari golongan orang awam di kitab Taurat, pemikiran mereka sederhana, pekerjaannya menggembala binatang, dan mereka senantiasa memohon ampun dari dosa-dosanya, diantara mereka ada yang hendak menyuap makanan ke mulutnya, belum sampai makanan itu ke perutnya, Engkau sudah mengampuni dosanya. Mereka tidak melakukan sesuatu selain mengawali dengan menyebut Asma-Mu dan mengakhirinya dengan memuji-Mu. Jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekelompok umat di kitab Taurat. Mereka paling pertama masuk surga padahal mereka diciptakan di akhir zaman. Jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekelompok umat di kitab Taurat, hati mereka penuh terisi dengan kitab suci-Mu yang mereka baca. Jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekelompok umat di kitab Taurat, apabila mereka berniat kebaikan namun tidak terlaksana, maka ditulis satu kebaikan, dan jika terlaksana maka ditulis berlipat ganda, dari sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekelompok umat di kitab Taurat. Apabila mereka berniat kejelekan namun tidak terlaksana, maka tidak ditulis kejelekannya. Dan jika terlaksana, maka ditulis satu kejelekan, Jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekolompok umat di kitab Taurat. Mereka sebaik-baik manusia, senantiasa memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Jadikan mereka umatku. Allah SWT menjawab; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, aku menemukan sekelompok umat di kitab Taurat. Mereka dikumpulkan di hari kiamat terbagi tiga. Sepertiga masuk surga tanpa hisab, sepertiga dihisab dengan hisab yang ringan, sepertiga lagi dibersihkan dosa-dosanya di neraka kemudian dimasukan ke surga. Jadikan mereka umatku. Allah SWT berfirman; Mereka adalah umat kekasih-Ku Ahmad. Nabi Musa AS berkata lagi; Ya Allah, betapa agung anugerah yang Engkau limpahkan kepada Nabi Ahmad dan umatnya, maka jadikan saja aku sebagian dari umatnya. Allah SWT menjawab; Wahai Musa, sesungguhnya aku telah memilihmu diantara manusia untuk menjadi utusan-Ku yang menyampaikan risalah dan firman-Ku, maka laksanakanlah tugasmu dan terimalah apa yang Aku anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah atas anugerah-Ku.( ) Diriwayatkan bahwa, sesungguhnya ada seorang dari umat Nabi Musa AS yang senantiasa berbuat kemungkaran selama dua ratus tahun. Setelah dia meninggal, umat Bani Israil membuangnya, kemudian Allah SWT Berfirman kepada Nabi Musa AS; Wahai Musa Nabi-Ku, uruslah jenazah hamba-Ku yang terbuang. Mandikan, kafani, sholati dan kuburkanlah dengan cara yang terhormat. Nabi Musa AS kemudian berkata kepada Allah SWT; Ya Allah Ya Robbi, sesungguhnya banyak sekali dari umatku yang telah menyaksikan prilakunya yang tidak terpuji selama dua ratus tahun, sehingga mereka membuangnya. Allah SWT Berfirman;Wahai Musa, memang benar apa yang disaksikan oleh umatmu, namunAku mengetahui bahwa, di akhir hayatnya, setiap dia membuka Kitab Suci Taurat dan melihat nama kekasih-Ku Muhammad, dia sangat mengagumi dan mencintainya sehingga dia mencium nama tersebut dan menaruhnya di kedua matanya, dengan senantiasa bersholawat kepadanya. Oleh sebab itulah Aku mengampuni dosa-dosanya, dan Aku akan memasukkannya ke surga dengan memberinya istri tujuh puluh bidadari.( ) Kecintaan Nabi Musa AS kepada Baginda Nabi Muhammad SAW semakin memuncak, sampai beliau rindu ingin bertemu dengannya. Nabi Dawud AS juga telah melaksanakan perjanjiannya dengan baik. Sebagaimana firman Allah SWT kepada Nabi Dawud AS dalam kitab Zabur; Hai Dawud, sesungguhnya akan datang sesudahmu seorang Nabi agung, di langit bernama Ahmad dan di bumi bernama Muhammad. Dia adalah seorang Nabi yang jujur dan sebagai Junjungan bagi semua makhluk. Sungguh Aku tidak akan murka kepadanya selama-lamanya dan dia juga tidak akan pernah melakukan sesuatu yang membuat Aku murka. Sungguh Aku akan menjaganya dari segala dosa dan kesalahan, dan umatnya adalah umat yang Aku limpahkan Belas Kasih Sayang kepada mereka, Aku anugerahkan kepada merekaamalan ibadah sunah dan wajib, sebagaimana yang Aku anugerahkan kepada para Nabi dan Rasul. Dan kelak pada hari kiamat mereka akan datang menghadap kepada-Ku dengan diliputi cahaya terang benderang sebagaimana cahayanya para Nabi.( ) Begitu pula Nabiyullah Sulaiman AS, beliau telah melaksanakan perjaanjiaannya dengan baik. Dan diriwayatkan bahwa pada cincin beliau tertulis kalimat; Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.( ) Begitu pula Nabi Isa AS, beliau telah melaksanakan perjanjiannya kepada kaumnya Bani Israil. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, Nabi Isa AS berkata kepada kaumnya; Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah SWT kepada kalian semua, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurat, dan memberikabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang bernama Ahmad.( ) Dan disebutkan dalam Kitab Injil, Allah SWT Berfirman kepada Nabi Isa AS; Wahai Isa, berimanlah kepada Muhammad, dan perintahkanlah umatmu yang bertemu dengannya untuk berimankepadanya. Kalau bukan karena dia, maka Aku tidak akan menciptakan Adam, surga dan neraka.( ) Demikian pula semua Nabi dan Rasul telah melaksanakan perjanjiannya dengan baik, sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman Allah SWT di atas. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memuliakan dan melimpahkan Belas Kasih Sayang-Nya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan banyak sekali dari kaum Yahudi dan Nashrani yang telah mengetahui dari kitab-kitab mereka yang masih murni bahwa beliau SAW akan tinggal dikota Madinah, maka mereka yang mendapatkan taufiq dan hidayah dari Allah SWT, berbondong-bondong datang ke kota Madinah jauh sebelum ratusan tahun yang silam untuk menyambut kedatangan Nabi akhir zaman kekasih Allah SWT yang sangat agung disisi-Nya, dan meraka lakukan itu, semata-mata untuk beriman kepada beliau SAW dan menjadi pembela setianya,( )sesuai dengan amanat yang telah mereka dapatkan dalam kitab Taurat dan Injil yang masih murni, dan merekalah yang dijuluki kaum Al-Anshor. Mulai dari situlah, umat islam mendapatkan kemenangan demi kemenangan dalam menegakkan dan memperjuangkan ajaran-ajaran Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan juga dalil-dalil tentang kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW dan kasih sayangnya kepadaumatnya sangat banyak sekali, diantaranya firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang artinya ; Sesungguhnya telah datang kepada kalian SeorangRasul (Nabi Muhammad SAW), dari kaum kalian sendiri, (sungguh sangat) berat terasa olehnya (segala) penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.( ) Firman Allah SWT dalam hadits Qudsi; (Berbahagialah engkau Muhammad, demi janji-Ku untuk mengabulkan permohonanmu kepada-Ku), Sesungguhnya Aku sendiri yang akan senantiasa mencukupi umatmu pada saat mereka hidup di dunia, pada saat mereka naza' (akan meninggal dunia), pada saat mereka di alam barzakh, dan pada saat mereka dibangkitkan di padang mahsyar.( ) Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda; Barang siapa yang sungguh-sungguh mencintaiku dan keluargaku dengan tulus, maka dia akan dianugerahi belas kasih sayang Allah SWT pada tujuh tempat, yang situasi dan kondisinya penuh dengan segala petaka yang dahsyat dan menakutkan, yaitu pada saat menjelang ajal, pada saat di alam barzakh, pada saat bangkit dari kubur, pada saat pembagian kitab catatan amal, pada saat hisab (pertanggung jawaban amal perbuatan),pada saat mizan (ditimbangnya segala amal perbuatan),dan di saat melewati jembatan Sirotol mustaqim menuju surga.( ) Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda; Sesungguhnya besok di hari kiamat, ahli bait (keluarga)ku dan umatku yang tulus mencintai mereka akan selalu berdampingan menuju telagaku bagaikan kedua jari ini (jari telunjuk dan tengah).( ) Sahabat Anas bin Malik RA meriwayatkan bahwa, seorang sahabat datang kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dan bertanya; Ya Rasulullah, kapankah kiamat akan tiba?. Beliau bertanya; Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapi harikiamat?. Shahabat menjawab; Ya Rasulullah, aku tidak mengandalkan banyaknya sholatku, banyaknya puasaku, dan banyaknya shodaqahku, namun (yang aku andalkan adalah) aku sungguh-sungguh mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Beliau menjawab; Sesungguhnya kamu kelak akan berkumpul bersama orang yang benar-benar kamu cintai.( ) Diriwayatkan, telah datang seorang sahabat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dan berkata; Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala-galanya di manapun aku berada, aku senantiasa rindu kepadamu dan ingin bertemu denganmu. Namun setelah engkau wafat, dan aku juga meninggal dunia, engkau akan berada di puncak surga Firdaus yang tinggi bersama para Nabi, sedangkan aku, walaupun masuk surga, apakah aku bisa bertemu denganmu,Ya Rasulullah?.Maka turunlah Firman Allah SWT yang artinya; Dan barang siapa yang menta’ati Allah SWT dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah SWT, yaitu, para Nabi, para shiddiqin, orang-orangyang mati syahid dan orang-orang yang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.( ) Orang yang benar-benar tulus mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW, disyaratkan harus mengikuti jejaknya, meneladani prilakunya, menghidupkan sunah ajaran dan syiarnya, mencintai ahli baitnya dan menghormati seluruh shahabatnya.Semoga kita semua termasuk orang yang benar-benar tulus mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh Ahli bait dan Sahabatnya serta bisa meneladani prilaku dan jejak-jejak mereka agar kita layak dikumpulkan bersama mereka. Amin. Keutamaan Maulid Baginda Nabi Muhammad SAW Dan Himbauan Bagi Umat Islam Untuk Merayakannya Dengan adanya semua data-data yang konkrit dan akurat di atas, maka bisa diketahui, bahwa sesungguhnya kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW adalah anugerah yang paling agung yang Allah SWT berikan khusus untuk semua umat Islam. Berkat jasa-jasa beliau semata, kita dipilih oleh Allah SWT untuk mendapatkan berbagai macam belas kasih sayang-Nya di dunia, di alam barzakh, di padang mahsyar dan di akhirat kelak. Sungguh hanya karena syafaat beliau semata, kita kelak bisa mendapatkan segala kebahagiaan, kenikmatan, kedamaian, kelezatan, kesenangan dan kedudukan yang tinggi di surga yang kekal abadi selama-lamanya. Maka, sungguh sangat pantas dan layak kita sebagai umatnya, dengan bangga dan senang hati mengagungkan dan merayakan maulid junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan alangkah indahnya jika kita berlomba-lomba dalam kebajikan, mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan materi dengan tulus ikhlas untuk menyelenggarakan dan mensyiarkan maulid Baginda Nabi Muhammad SAW, serta menyambut, menghormati dan menjamu tamu-tamu agung Baginda Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang sering dilakukan oleh para ulama sholihin, sebagai wujud ungkapan rasa syukur yang agung kepada Allah SWT dan cinta yang tulus kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan sangat indah sekali bagi orang tua untuk senantiasa memahamkan kepada anak-anaknya tentang keutamaan dan kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan para wali Allah SWT, agar tumbuh di hati mereka rasa cinta dan condong sehingga mudah untuk meneladaninya. Dan juga mengajak mereka untuk menghadiri perayaan Maulid dan Isra’ Mi’raj Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW, serta Haulnya para Waliyyullah, agar mendapatkan limpahan Rahmat (Belas Kasih Sayang) Allah SWT sehingga menjadi anak-anak sholeh yang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berbakti kepada kedua orang tuanya. Dan bagi para ibu rumah tangga hendaklah senantiasa mempelajari sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW, istri-istrinya dan putri-putrinya yang sangat suci mulia serta para wanita sholehah lainnya, dan mengajarkannya kepada putri-putrinya agar tumbuh dalam hati mereka rasa cinta, condong dan ingin meneladaninya serta menjadikan idolanya sehingga mereka tumbuh menjadi wanita sholihah yang senantiasa taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, patuh pada orang tuanya dan selalu berbakti kepada suaminya. Setelah kita mengetahui keutaman dan kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW disisi Allah SWT, maka demi untuk mengungkapkan ketulusan cinta kita yang sesungguhnya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, dan sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT atas anugerahnya yang paling agung ini, maka, mari kita panggil saudara-saudara muslim kita untuk berkumpul di suatu majlis suci nan terhormat yang disitu dibacakan maulid agung Baginda Nabi Muhammad SAW. Kita bacakan sejarah perjalanan kehidupannya yang indah laksana mutiara yang tiada duanya, kita lantunkan qashidah-qashidah dan puji-pujian yang mulia untuknya, dengan hati dan jiwa yang penuh kegembiraan dan rindu yang mendalam kepadanya, kita lepaskan segala pikiran duniawi dan memaksimalkan hati dan pikiran dalam mengagungkan Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW dengan suasana yang penuh ta’dhim. Alangkah indahnya jika kita berpakaian putih, sopan dan rapih serta memakai minyak wangi, dan menyegarkan ruangan dengan dupa atau wewangian yang baunya harum semerbak, sehingga kita bisa hudlur menghayati dan memahami apa yang kita baca. Alhamdulillah, para habaib dan ulama kita, telah menghadiahkan kepada kita rangkuman mereka berupa kitab-kitab maulid yang sangat indah, yang menceritakan sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW yang sangat mulia. Diantaranya :  Kitab Maulid Syaraful Anam.  Kitab Maulid Diba’.  Kitab Maulid Simtud Duror.  Kitab Maulid Dliyaul Lami’. Dan kitab-kitab maulid lainnya. Sesungguhnya para auliya’ dan ulama sholihin telah menganjurkan kepada kita agar melestarikan bacaan kitab maulid pada acara pengantin, di saat akad nikah dilaksanakan, pada acara khitan, pada saat perpindahan rumah, pada acara Walimatut Tasmiyah, dan pada acara lainya agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Dan seyogyanya pula kita jangan tergesa-gesa untuk berprasangka buruk kepada saudara-saudara kita, kaum muslimin yang tidak menghadiri acara maulid Nabi Muhammad SAW, justru hendaknya kita berprasangka baik kepada mereka. Mungkin mereka ada kesibukan lain yang menghalangi untuk menghadirinya, atau ada kemungkinan mereka belum mengetahui keutamaannya. Maka di sinilah tugas kita untuk memberitahu agar mereka mengetahui tentang keutamaan-keutamaannya. Kecuali bagi orang-orang yang terang-terangan ingkar dengan acara maulid Nabi Muhammad SAW, maka hal itu sangat berbahaya sekali baginya, dikhawatirkan dia tidak akan mendapatkan Rahmat dari Allah SWT. Karena Rahmat Allah SWT semata-mata melalui Baginda Nabi Muhammad SAW, sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya; Sesungguhnya, tidaklah Kami (Allah SWT) mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan untuk (menjadi) Rahmat (Belas Kasih Sayang) bagi alam semesta. Dan alangkah indahnya bagi panitia yang menyelenggarakan acara Maulid dan acara lainya, agar menyediakan juga tempat khusus bagi kaum wanita, sehingga tidak berkumpul dengan laki-laki. Dan hendaknya panitia tidak menerima sumbangan selain yang jelas-jelas diberikan dengan sukarela. Karena sesungguhnya sumbangan yang diberikan dengan ikhlas akan menjadi barokah dan obat, namun jika terpaksa maka akan menjadi racun dan penyakit, apalagi dari uang haram. Dan bagi para kaum wanita juga bisa ikut andil dengan membikin berbagai macam makanan, dan minuman yang sekiranya tidak memaksakan diri dan diniati untuk menjamu tamu-tamu Rasulullah SAW. Karena sesungguhnya mereka tidak hadir, kecuali hanya untuk mengagungkan dan memuliakan Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan bagi panitia hendaknya bermusyawaroh kepada orang alim yang soleh untuk memilihkan seorang Da'i yang alim dan sholih agar memberikan penjelasan tentang keagungan dan kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga bisa bermanfaat bagi umat, khususnya bagi generasi muda Islam agar tumbuh dalam hati mereka rasa cinta, kagum serta menjadikan idolanya sehingga tergerak hati mereka bersemangat meneladani serta mengikuti prilaku Baginda Nabi Muhammad SAW demi meraih keridloan Allah SWT. Namum apabila seorang Da'i tidak melakukan hal yang semestinya, apalagi kalau di tambah dengan senda gurau yang bisa menghilangkan kharisma keagungan maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sungguh hal itu akan mengecewakan Baginda Nabi Muhammad SAW dan para hadirin, yang jauh-jauh hadir semata-mata hanya ingin mengenal sejarah dan keagungan Baginda Nabi Muhammad SAW. Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda sesungguhnya, barang siapa mengagungkan maulidku, maka kelak pada hari kiamat Aku akan memberi syafaat kepadanya.( ) Imam Syafi’i RA berkata; Barang siapa mengundang saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan melakukan amalan atau bacaan untuk mengagungkannya, dan menyuguhkan makanan serta menyediakan tempat untuk mereka dengan ikhlas, maka kelak pada hari kiamat akan dikumpulkan beserta para siddiqin, syuhada’ dan solihin dan akan dimasukkan ke surga yang dipenuhi dengan segala kenikmatan yang abadi. Imam Sirri As-Siqthiy RA. berkata; Barang siapa mendatangi tempat untuk merayakan Maulid Baginda Nabi Muhammad SAW, maka sesungguhnya dia telah menuju taman diantara taman-taman surga. Karena dia tidak menuju tempat tersebut kecuali karena cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda; Sesungguhnya, barang siapa yang benar-benar tulus mencintaiku maka kelak akan bersamaku di surga. Imam Jalaluddin As-Suyuthi RA Berkata; Sesungguhnya setiap tempat, baik itu masjid, rumah ataupun lainnya, yang dibacakan maulid Baginda Nabi Muhammad SAW, maka para malaikat akan datang mengelilingi tempat tersebut untuk mendoakan kepada seluruh orang yang hadir, sehingga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Keridloan-Nya kepada mereka semua. Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan berkata; Sesungguhnya diantara tanda orang yang benar-benar mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW, dia akan senantiasa menyebut namanya dan selalu bersholawat kepadanya. Karena orang yang mencintai sesuatu pasti dia akan selalu menyebut dan mengingatnya.( ) Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW; Bersholawatlah kalian kepadaku, sesungguhnyasholawat kalian kepadaku bisa membersihkan hati,dari sifat-sifat yangkeji, sombong, ujub, riya, dengki, hasud dll. bahkan bisa melebur dosa-dosa.( ) Apabila dalam rangkuman kami ini ada kesalahan dalam penulisan kata-kata ataupun kekhilafan dalam menerjemahkan lafadz, maka kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan kami tutup rangkuman kitab ini dengan sholawat kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW; أَللًّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْوَبَارِكْعَلَىسَيِّدِنَامُحَمَّدٍبِقَدْرِحُبِّكَفِيْهِوَزِدْنَا يَامَوْلاَنَاحُبًّافِيْهِوَبِجَاهِهِعِنْدَكَفَرِّجْعَنَّامَانَحْنُفِيْهِإلَهَنَالاَنَسْأَلُكَرَدَّاالْقَضَاءِبَلْنَسْأَلُكَاللُّطْفَفِيْهِوَعَلَىآلِهِوَصَحْبِهِعَدَدَخَلْقِاللهِبِدَوَامِمُلْكِالله. Ya Allah, limpahkanlah selalu sholawat (rahmat ta’dhim), salam sejahtera dan keberkahan-Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW sebanyak keagungan cinta-Mu padanya. Dan anugerahilah kami Ya Allah, untuk semakin bisa meningkatkan kecintaan kami kepadanya. Dan demi keagungan derajatnya disisi-Mu, lapangkanlahsegala kesulitan yang menimpa kami.Ya Allah Tuhan kami, sungguh kami tidak memohon untuk menolak qodlo’ qodar-Mu, namun limpahkanlah keringanan dan belas kasih sayang-Mu terhadap segala ketentuan-Mu kepada kami. Ya Allah limpahkanlah pula sholawat, salam dan keberkahan-Mu kepada seluruh keluarga dan shahabat Baginda Nabi Muhammad SAW sebanyak bilangan makhluk-makhluk-Mu dan sekekal keabadian Kekuasaan-Mu. Semoga Allah SWT memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa meringkas kitab Nurul Musthofa yang kedua dan ketiga. Amin. وَالسَّلاَمُعَلَيْكُمْوَرَحْمَةُاللهِوَبَرَكَاتُهُ Alhamdulillah kami telah selesai merevisi Rangkuman Kitab Nurul Mustofa yang pertama, pada; Hari Kamis, 9 Dzulhijjah 1433 H. 25 Oktober 2012 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar