RADIO ONLINE MT ZADUL MAAD

Senin, 23 November 2015

TERJEMAH UMNIYATUL MAUTA

Keinginan orang-orang yang sudah meninggal dunia Segala puji bagi Allah SWT Tuhan alam semesta, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada penutup para Nabi dan Rasul,junjungan Nabi kita Muhammad SAW beserta para sahabatnya. Bahwa sesungguhnya setiap manusia dalam kehidupan ini mempunyai beberapa keinginan/cita-cita yang beraneka ragam dan berbeda-beda sesuai dengan kondisinya masing-masing, diantaranya: 1. Lingkungan tempat individu tersebut. 2. Pemikiran dan pengalamannya. 3. Teman sekitarnya. - Jika dia dari lingkungan orang fakir dan selalu hidup dalam lingkungan kefakiran serta mengalami kepahitannya, tentu dia menginginkan menjadi orang kaya dalam kehidupan ini, yang memiliki beberapa ladang/kebun dan beberapa kendaraan agar hidup nikmat sebagaimana orang pada umumnya. - Jika dia adalah orang yang sakit yang selalu tergeletak di tempat tidur, tidak bisa bergerak, tidak bisa kemana-mana, dan tidak merasakan nikmatnya makan dan minum, tentudia menginginkan sembuh dari penyakitnya walaupun menebus dengan seluruh hartanya. - Jika dia adalah sebagian dari orang kaya, maka dia berkeinginan keadaannya aman, terlindung hartanya dan selalu bertambah kekayaannya, sehingga lebih kaya daripada lainnya. Karena orang yang hartanya sedikit akan takut sengsaradan orang yang hartanya banyak tidak akan merasakan puas,sedangkan keinginan-keinginan dunia tidak ada hentinya. Rasulullah SAW bersabda; لو أن لابن آدم واديا من ذهب، أحب أن يكون له واديان، ولن يملأ فاه إلا التراب، ويتوب الله على من تاب Artinya kurang lebih : Jikalau seorang bani Adam memiliki satu lembah emas, maka dia menginginkan untuk memiliki dua lembah emas, sesungguhnya dia tidak akan merasa cukup selain kalau sudah masuk liang kubur. Selama dia masih hidup masih ada kesempatan untuk kembali, dan sesungguhnya Allah SWT akan menerima taubatnya. Bagi orang yang rakus dunia dan menginginkan kehidupannya laksana surga, maka dia tidak akan henti-hentinya mencari harta sepanjang hidupnya untuk tercapai cita-citanya. Ada diantara mereka yang mendapati sesuai keinginannya danada yang tidak, sesuai kehendak Ilahi. Ada juga sebagian dari golongan manusia yang mempunyai keinginan, akan tetapi mereka tidak pernah mendapatinya. Yaitu orang yang sudah meninggal dunia.Selain Allah SWT dan RasulNya tidak ada yang bisa memberi tahu kepada kita tentang keinginan-keinginan mereka, karena mereka sudah putus hubungan dengan kita. Mari kita menggali dari firman-firman Allah SWT dan hadits-hadits Rasulullah SAW tentang keingingan-keinginan mereka yang sudah banyak terlupakan. Sesungguhnya penglihatan mereka lebih tajam dari pada kita, yang mana keadaan mereka sangat terbuka tentang alam hakikat, mereka telah mengalami kehidupan yang berbeda. Sesungguhnya mereka telah melihat para malaikat dan melihat tempat tinggalnya di neraka atau di surga. Apakah mereka masih menginginkan untuk kembali ke dunia agar menikmatinya dengan menambah harta dan bendanya, bertamasya juga berhura-hura, sebagaimana yang telah mereka lakukan di masa hidup di dunia? Jawabannya tidak. Karena mereka telah mengetahui hakikat tipuan dan kebusukan dunia, setelah mereka mengumpulkan harta banda dan mereka meninggalkannya begitu saja tanpa kembali lagi. Kalau mereka tidak menginginkan kambali lagi ke dunia untuk menikmatinya dan mencari harta benda juga tahta, kiranya apa yang mereka inginkan, padahal mereka sudah yakin untuk tidak bisa kembali lagi. Mari kita menggali dari firman-firman Allah SWT dan hadits-hadits Rasulullah SAW tentang keinginan-keinginan orang yang baik maupun yang buruk setelah mereka meninggal dunia. 0000000 Yakni orang tersebut akan selalu rakus dengan dunia sampai meninggal hingga mulutnya penuh dengan tanah kuburan. Maka berbagai keinginan manusia yang berbeda tersebut menjadikan mereka berusaha dan menghabiskan sepanjang hidupnya untuk mewujudkan cita-citanya menjadi kenyataan dan ada yang Allah SWT wujudkan keinginan tersebut saat mereka mengusahakan sarana dan prasarananya. Akan tetapi banyak orang yang tidak dapat mewujudkan cita-citanya dan tidak diperhatikan keinginan mereka. Kamu tahu siapa mereka? Kenapa tidak terwujudkan keinginannya? Mungkinkah kita bisa membantu mereka? Atau Bisakah kita meringankan kegalauannya? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka yang tidak bisa mewujudkan keinginannya adalah orang-orang yang sudah meninggal yang terbelunggu dalam dosanya dan terasing dalam perjalanannya yang panjang ,la haula wa la quwwata illa billah. Tahukah kamu keinginan orang-orang yang sudah meninggal? Dan tahukah kamu siapakah yang bisa memberitahu kita tentang keinginan mereka? sedangkan berita mereka telah terputus. Maka mari kita bicarakan tentang golongan yang terlupakan ini, agar kita tahu keinginan orang yang sudah meninggal yang justru penglihatannya lebih tajam daripada kita karena menyaksikan surga ataupun neraka, melihat para malaikat, segala yang gaib terlihat nyata oleh mereka, mereka mengetahui hakikatnya dunia dan akhirat, mereka menyakini ada di alam barzah, mereka menyakini akan dibangkitkan dihari kiamat yang sangat dahsyat. Apakah mereka berkeinginan akan kembali ke dunia lagi untuk menikmati kelezatan dan makanannya? atau memiliki tambahan ladang / pekarangan dan mereka menjelajahi bumi dan bermacam permainan dan hura-hura. Sesungguhnya keinginan sebagian besar orang dalam kehidupan ini, tidak lebih dari : pekerjaan yang mencukupi kebutuhan, istri yang cantik, kendaraan yang bagus, rumah yang luas, beberapa harta / hak milik, perkebunan / sawah, bertamasya, berdagang, menghadiri resepsi, dan menghadiri perayaan. Sedangkan orang-orang sudah meninggal, apa saja keinginan mereka pada dunia yang mana mereka pergi darinya, tertipu olehnya, mengetahui hakikat kebusukan dunia dan telah ditinggalkan selamanya yang tidak akan kembali lagi. Maka mari kita membaca firman-firman dan hadits-haditsBaginda Nabi Muhammad SAW yang membicarakan tentang keinginan orang-orang yang sudah meniggal yang baik ataupun yang jelek. A. Keinginan orang-orang yang sholeh 1. Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sudah meninggal saat mereka dipikul jenazahnya, mereka berseru agar secepatnya dibawa ke kuburan untuk menikmati berbagai macam kenikmatan yang abadi sebagaimana sabda Nabi Muhammad yang diriwayatkan sahabat Said Al-Hudri إذا وضعت الجنازة فاحتملها الرجال على أعناقهم، فإن كانت صالحة قالت: قدموني قدموني، وإن كانت غير صالحة قالت: يا ويلها أين يذهبون بها؟ يسمع صوتها كل شيء إلا الإنسان، ولو سمعها الإنسان لصعق Yang artinya kurang lebih : Sesungguhnya ketika jenazah telah dipanggul oleh orang-orang dipundak mereka maka jika dia baik akan berkata : majukan aku, majukan aku secepatnya ke kuburan. Dan jika dia tidak baik maka akan berkata : sungguh celaka sekali mau dibawa kemana saya? Yang mana suara tersebut didengar seluruh makhluk kecuali manusia, dan seandainya manusia mendengar pasti akan pingsan. 2. Ketika sesudah dimasukkan kedalam kuburan dan diberi kabar gembira dengan surge dengan diperlihatkan tempat tinggalnya tersebut, maka dia tidak menginginkan untuk kembali ke dunia bahkan menginginkan kiamat secepatnya, agar bisa menempati kediaman yang penuh dengan kenikmatan yang telah dinanti-nantikan tersebut, sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW : أن العبد المؤمن إذا أجاب عن أسئلة الملكين وهو في قبره، نادى مناد من السماء: أن صدق عبدي فافرشوه من الجنة، وألبسوه من الجنة، وافتحوا له بابا إلى الجنة، فيأتيه من روحها وطيبها، ويفسح له في قبره مد بصره، ويأتيه رجل حسن الوجه حسن الثياب طيب الريح، فيقول: أبشر بالذي يسرك، هذا يومك الذي كنت توعد، فيقول له: من أنت؟ فوجهك الوجه يجيء بالخير، فيقول: أنا عملك الصالح، فيقول: رب أقم الساعة، رب أقم الساعة، حتى أرجع إلى أهلي ومالي. Artinya kurang lebih : Sesungguhnya seorang mukmin ketika bisa menjawab pertanyaan munkar dan nakir di dalam kuburan maka terdengar seruan memanggil dari langit. Sungguh benar hambaku, berikanlah dia selimut dari surga, pakaian dari surga, dan bukalah pintu surga untuknya, maka tercium olehnya bau keharuman surga dan diluaskan kuburan sejauh dan seluas pandangan matanya dan datanglah seseorang yang sangat tampan, bagus pakaiannya, dan harum baunya. Kemudian berkata, "Berbahagialah kamu dengan anugrah Allah SWT yang telah memberikanmu kemudahan dan ini adalah yang dijanjikan untukmu (sebagai balasan atas ibadahmu di dunia). Kemudian mayit mukmin tesebut bertanya, Siapakah kamu? Sungguh wajahmu menampakkan segala kebaikan. Maka orang tampan tersebut berkata," Saya adalah amal kebaikan kamu". Kemudian mayit mukmin tadi berdoa, " Ya Allah cepat bangkitkanlah kiamat agar bisa berkumpul dengan keluarga dan hartaku di surga. Ini adalah keinginan orang sholeh di kuburannya agar secepatnya terjadi hari kiamat. Sedangkan orang yang kafir dan munafik sudah pasti akan mendapatkan siksaan yang pedih di dalam kuburannya, maka diapun berdoa, " Ya Allah janganlah Engkau bangkitkan kiamat karena mereka tahu bahawa sesudah kiamat siksaanya pedih dan juga menyakitkan. Sebagaimana hadis nabi Muhammad SAW Sesungguhnya seorang mukmin diberi kabar gembira di dalam kuburannya, maka dia ingin kembali ke keluarganya di dunia untuk menyampaikan berita gembira kepada mereka, bahwa mereka selamat dari neraka dan mendapati surga 3. Sesungguhnya manakala seorang mukmin diberi kabar gembira di dalam kuburannya, maka dia ingin kembali ke keluarganya di dunia untuk menyampaikan berita gembira kepada mereka, bahwa mereka selamat dari neraka dan mendapati surga Sebagaimana hadis nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan sahabar Jabir ra . (إذا رأى المؤمن ما فسح له في قبره، فيقول: دعوني أبشر أهلي) - وفي رواية -(فيقول: دعوني حتى أذهب فأبشر أهلي، فيقال له: اسكن. Yang artinya kurang lebih : Sesungguhnya orang mukmin, ketika melihat kediamannya yang luas di kuburan maka dia berkata, " Biarkanlah aku kembali ke dunia untuk memberi kabar kepada keluargaku". Dan diriwayat lain disebutkan, " Biarkanlah aku kembali ke dunia untuk membawa kabar gembira kepada keluargaku , maka dikatakan kepadanya, "Berdiamlah kamu kesini". Dan Allah menceritakan kepada kita di dalam surat yasin tentang seorang pemuda bernama Habibunnajjar yang menginginkan agar kaumnya mendapat hidayah, namun kaumnya membunuhnya, padahal dia justru mengajak beriman kepada Allah dan Rasulnya .Maka saat dia menyaksikan kedermawanan Allah SWT dan diperlihatkan tempatnya di surga, dia menginginkan kepada kaumnya agar mengetahui hal itu, supaya mereka beriman. Firman Allah dalam surat yasin ayat 26-27 : قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ (26) بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ (27) Yang artinya kkurang lebih : Dikatakan kepadanya, "Masuklah ke surga". Dia laki-laki itu berkata, "Alangkah baiknya kaumku mengetehui, apa yang menyebabkan Tuhanku member ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan. Yakni dia telah mengharapkan bahwa kaumnya yang memerangi agama Allah dan tidak mau mengikuti perintahNya Allah SWT, agar mengetahui apa yang Allah anugrahkan kepadanya berupa kenikmatan dan pahala yang agung. 4. Orang syahid dari sebab derajatnya yang tinggi, yang diperlihatkan padanya berupa derajat surga yang tertinggi, maka dia mengharapkan untuk bisa kembali ke dunia, agar dia bisa berjihad memerangi musuh-musuh Allah untuk berperang membunuh orang kafir dan dia gugur sebagai syuhada walaupun 10 kali, karena telah mengetahui pahalanya jihad dan kemulian orang-orang yang jihad di sisi Allah SWT. Perhatikanlah apa yang telah disampaikan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW tentang keinginan setiap orang yang gugur sebagai syuhada di jalan Allah SWT. Sahabat Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda : ما أحد يدخل الجنة يحب أن يرجع إلى الدنيا وله ما على الأرض من شيء، إلا الشهيد؛ يتمنى أن يرجع إلى الدنيا، فيقتل عشر مرات، لما يرى من الكرامة. Artinya kurang lebih : Tidak ada seorangpun masuk surga, senang untuk kembali ke dunia dan memiliki segala apa yang ada di bumi kecuali orang yang syahid fii sabilillaah, maka sesungguhnya dia mengharapkan untuk bisa kembali ke dunia dan gugur menjadi syahid sampai 10 kali karena telah mengetahui kemuliaannya. Dan dalam riwayat yang lain : ما أحد يدخل الجنة يحب أن يرجع إلى الدنيا وأن له ما على الأرض من شيء، غير الشهيد فإنه يتمنى أن يرجع فيُقتل عشر مرات لما يرى من الكرامة. Artinya kurang lebih : Tidak ada seorangpun masuk surga, senang untuk kembali ke dunia dan memiliki apa yang ada di bumi kecuali orang yang syahid fii sabilillaah, maka sesungguhnya dia mengharapkan untuk bisa kembali ke dunia dan gugur menjadi syahid sampai 10 kali karena telah mengetahui kemuliaannya. Dan diriwayatkan dari sahabat Jabir ra : وروى جابر ( قال: لقيني رسول الله ( فقال لي: (يا جابر ما لي أراك منكسرا)؟ قلت: يا رسول الله استشهد أبي، قُتِلَ يَوْمَ أُحُدٍ، وترك عيالا وَدَيْنًا، قال: (أفلا أبشرك بما لقي الله به أباك)؟ قال: قلت: بلى يا رسول الله، قال: (ما كَلَّمَ الله أحدا قط إلا من وراء حجاب، وأحيا أباك فَكَلَّمَهُ كِفَاحًا فقال: يا عبدي تَمَنَّ عَلَيَّ أُعْطِكَ، قال: يا رب تحييني فأقتل فيك ثانية، قال الرب عز وجل: إنه قد سبق مني أنهم إليها لا يرجعون). Artinya kurang lebih : Bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bertemu denganku dan beliau bersabda, " Hai Jabir, Aku melihat engkau sangat bersedih sekali". Aku menjawab, " Ayahku telah gugur menjadi syuhada dalam perang uhud dan meninggalkan keluarga dan hutang". Maka Beliau bersabda, " Maukah kamu aku beritahu tentang berita gembira yang ayahmu dapatkan saat bertemu menghadap Allah SWT". Akupun menjawab, " Saya mau ya Rasullullah". Maka Beliau pun bersabda, " Tidak ada seorang pun yang Allah berfirman padanya kecuali dia masih terhalang hijab, namun ayahmu langsung mendengar Allah berfirman tanpa hijab". Allah berfirman, " Hai hambaku berharaplah kepadaKu maka akan Aku berikan apa yang kamu inginkan" . Dan ayahmu berkata, " Ya Alloh hidupkanlah aku agar bisa gugur untuk yang kedua kalinya fii sabillillaah demi ridhaMu ". Maka Allah berfirman, " Sesungguhnya telah menjadi ketentuanKu bahwa sesungguhnya mereka tidak akan kembali lagi ke dunia". B. Keinginan orang-orang yang jelek Sesungguhnya orang yang selama hidupnya telah teledor di sisi Allah SWT, yang telah lewat beberapa masa dalam kehidupannya selalu dalam keadaan lalai serta lupa, menunda-nunda taubat, mengharapkan umur yang panjang dan dia tidak tahu bahwa kematian datang mendadak, padahal jika maut datang maka tidak membiarkan orang tersebut untuk bisa melakukan sesuatu yang dia tertinggal darinya sehingga kelak dia di dalam kubur terbelunggu dengan amal jeleknya menyesali ibadah yang tidak dilakukannya dan cuma berharap terhadap Allah SWT dengan harapan-harapan yang tidak bisa didapatkan olehnya. Maka, apakah yang bisa diharapkan oleh orang yang tledor tersebut apabila sudah meninggal dunia? la haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhiim (tiada daya upaya melainkan atas izin Allah SWT Allah SWT). 1. Shalat walau 2 rakaat Orang yang tledor tersebut, dia mengharapkan jikalau bisa hidup, maka dia akan shalat walau 2 rakaat saja. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah ra: أن رسول الله ( مر بقبرٍ فقال: من صاحب هذا القبر؟ فقالوا: فلان، فقال: ركعتان أحب إلى هذا من بقية دنياكم، Yang artinya kurang lebih : Sesungguhnya Rasullullah SAW lewat disuatu kuburan. Beliau bersabda, " Kuburan siapakah ini ?" Maka para sahabat menjawab, " Inilah adalah fulan ya Rasullullah". Maka beliau bersabda, "Sesungguhnya shalat 2 rakaat lebih dicintai orang ini daripada dunia kalian seisinya". Dan dalam riwayat yang lain beliau bersabda : وفي رواية قال: ركعتان خفيفتان مما تحقرون وتنفلون، يزيدها هذا في عمله، أحب إليه من بقية دنياكم. Yang artinya kurang lebih : Dua rakaat yang ringan yang kalian anggap remeh, dan kalian sering melalaikannya padahal bisa menambah amalan orang ini adalah lebih ia sukai daripada dunia kalian seisinya. Maka puncak keinginan orang yang teledor tersebut adalah ditunda ajalnya agar ia bisa shalat 2 rakaat yang bisa menambah kebaikannya dan melakukan amalan yang belum dikerjakan. Apakah kamu tidak mendengar wasiat Baginda Nabi Muhammad SAW terhadap kita yang masih hidup? الصلاة خير موضوع، فمن استطاع أن يستكثر فليكثر. Yang artinya kurang lebih : Shalat adalah sebaik-baiknya sesuatu yang dikerjakan, maka barang siapa yang bisa memperbanyak maka perbanyakilah. Sungguh mayit tersebut di dalam kuburnya telah menyaksikan pahalanya shalat dan melihat faidah shalat dengan mata kepalanya dengan nyata, maka dia merasa menyesali hari-harinya yang telah lewat, yang digunakan untuk selain taat bahkan untuk bermain-main serta berhura-hura. Dia saat itu dia tidak mendapatkan apapun kecuali kerugian dan penyesalan. Sekarang kita perhatikan sabda Baginda Nabi Muhammad SAW tersebut dengan mengalihkan harapan si mayit tersebut kepada diri kita, yaitu dalam hidupnya mengharapkan agar bisa shalat, ingin merasakan kembali ke dunia walau sebentar saja untuk bisa melaksanakan shalat walau 2 rakaat saja. Tidak menginginkan sesuatu dari dunia terkecuali shalat 2 rakaat. Ya subhanallah, karena shalat 2 rakaat baginya lebih utama daripada dunia seisinya. Dan sungguh dunia tidak berbobot disisinya, karena telah ditinggalkan oleh dirinya dan dia terbelenggu dengan amal jeleknya. اغتنم في الفراغ فضل ركوع ………فعسى أن يكونَ موتك بغتة كم صحيح رأيتَ من غير سُقم… ذهبتْ نفسه الصحيحة فلتة Manfaatkanlah waktu kosongmu dengan melakukan shalat, agar mendapati keutamaannya, Siapa tahu kematianmu datang dengan tiba-tiba. Banyak sekali orang yang dia dalam keadaan sehat tanpa sakit, Tiba-tiba dia meninggal seketika. Maka puncak harapan orang-orang sudah meninggal adalah mereka bisa hidup walaupun sebentar, untuk bisa melakukan kebaikan yang belum dilakukannya berupa taubat dan melakukan amal kebajikan lainnya. Sedangkan kita para penghuni yang masih hidup di dunia, lebih suka membuang-buang waktu kita, bahkan yang kita bahas dalam kehidupan ini adalah hal-hal yang menghabiskan waktu kita sehingga usia kita sia-sia tidak untuk beribadah bahkan dihabiskan untuk maksiat dan kita tidak tahu apa yang tersedia di dalam kuburan kita, apa berupa kenikmatan atau siksaan. Kita sering mendengar seruan adzan untuk shalat namun kurang memenuhi seruannya maka tidak ada kehidupan bagi yang tidak mendengarkan seruan tersebut. 2. Sedekah Orang yang sudah meninggal dunia, mereka mengharapkan untuk kembali kedunia agar bersedekah. Allah SWT telah menyebutkan keinginan tersebut dalam keinginannya Al Munafiqun ayat 10-11 : وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (11) Yang artinya kurang lebih : Dan belanjakanlah sebagian apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantaramu, lalu berkata, "Ya Allah , mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?". Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila dating waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Setelah hilangnya kesempatan mereka baru menyadari bahwa sedekah adalah amal yang paling dicintai Allah dan bisa menyelamatkan dari kemurkaan Allah, sesungguhnya seorang hamba kelak akan dimintai pertanggungjawaban tentang hartanya, darimana dia mendapatinya dan dibelanjakan kemana hartanya. Maka mereka orang-orang yang sudah meninggal mengharapkan untuk kembali ke dunia agar bisa bersedekah karena di dunia hartanya hanya digunakan untuk pelampiasan nafsunya saja. Mereka mengharapkan untuk bisa kembali dan bersedekah karena tahu sedekah sangat agung pahalanya dibanding amalan-amalan yang lain. Sayyidina Umar bin Khatab ra berkata : ذُكر لي أن الأعمال تباهى فتقول الصدقة : أنا أفضلكم. Yang artinya kurang lebih: Telah disebutkan padaku bahwa amalan ibadah saling membanggakan diri dan sedekah berkata, " Saya yang paling utama diantara kalian". Mereka mengharapkan kembali ke dunia, agar bisa bersedekah saja karena mengetahui agungnya pahala sedekah dan besarnya siksa orang yang tidak melakukannya. Maka sesungguhnya keinginan itu sudah terlambat, hanya keinginan yang dipenuhi dengan penyesalan dan kesedihan. 3. Amal shaleh Adapun angan-angan yang ketiga yang diinginkan oleh orang meninggal adalah bisa kembali ke dunia walau sebentar agar bisa menjadi orang yang shaleh, agar bisa mengamalkan amal yang shaleh, memperbaiki segala amal yang rusak dengan taat kepada Allah SWT dan menjauhi segala maksiat, ingat kepada Allah SWT walau satu kali, bertasbih kepada Allah SWT walau satu kali, tahlil kepada Allah SWT walau satu kali. Namun mereka tidak bisa kembali ke dunia lagi dan tidak bisa mewujudkan keinginannya. Inna illahi wa inna ilaihi raji'un (Sesungguhnya kita semua milik Allah SWT dan akan kembali kepada Allah SWT) sebagaimana disebutkan di Al-Qura'n surat Al-Mu'minun ayat 99-100 : حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (100). Yang artinya kurang lebih : Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, "Ya Tuhanku kembalikan aku ke dunia, agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan". Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. Ini adalah perkataan orang-orang teledor terhadap agama agama Allah SWT. Saat datang kematian dia berharap dengan berkata : رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ. Yang artinya kurang lebih : "Ya Tuhanku kembalikan aku ke dunia, agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan". Atau dia mengatakan : لَوْ أَنَّ لِي كَرَّةً فَأَكُونَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ. Yang artinya kurang lebih : "Kalau sekiranya aku dapat kembali ke dunia, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ketika ahli maksiat meninggal dan melihat dirinya terbelunggu dengan dosa-dosanya, terbukanya alam ghaib yang sebenarnya, maka dia berteriak penuh penyesalan. Oh, andaikan bisa kembali lagi. Oh, jeleknya tempat ini. رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ "Ya Tuhanku kembalikan aku ke dunia, agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan". Inilah keinginan satu-satunya mereka. Maka orang-orang yang telah meninggal telah selesai kesempatan hidup bagi mereka. Dan mereka telah menyaksikan akhirat dengan nyata, menyaksikan imbalan baik atau buruk atas perbuatannya. Mereka baru mengetahui telah menyia-nyiakan waktu yang tidak berguna untuk akhiratnya . Padahal waktu yang telah disia-siakan, sangat mahal harganya. Saat mereka masih mempunyai kesempatan tidak menggunakannya. Dan mereka mengharapkan kebaikan walau cuma satu kali saja yang bisa memberatkan timbangan mereka dan mendapatkan keridhaan Allah SWT. Namun mereka tidak bisa lagi melakukannya. Sungguh ini adalah kerugian dan penyesalan yang sangat luar biasa sekali. Sesungguhnya manusia dalam keadaan lalai saat mereka diliputi segala kenikmatan, tidak mensyukurinya, tidak menggunakannya sebagaimana mestinya dan tidak mengetahui kenikmatan yang agung tersebut kecuali setelah hilang darinya. Maka selama kita hidup, selama ruh masih di jasad, kita dalam kenikmatan yang sangat besar. Hendaknya kita gunakan untuk memperbanyak dzikir dan taat kepada Allah SWT. Tidak tahukah kamu, bahwa Rasullullah SAW telah menganjurkan kita saat bangun dari tidur, hendaknya memuji Allah SWT yang telah menghidupkan kita kembali dari kematian / tidur kita. Dan Allah SWT mengizinkan kita untuk mengingatNya kembali, karena tidur mencegah aktivitas kehidupan dan tidak bisa dzikir kepada Allah SWT. Sebagaimana hal tersebut disebutkan dalam hadis Rasullullah SAW yang diriwayatkan Shahabat Abu Hurairah ra, bahwa Rasullullah SAW bersabda : إذا استيقظ أحدكم فليقل: الحمد لله الذي رَدَّ عليَّ روحي، وعافاني في جسدي، وأذن لي بذكره. Yang artinya kurang lebih : Jikalau kalian bangun dari tidur maka berdoalah, "segala puji bagi Allah SWT yang telah membangunkanku, memberikan kesehatan di tubuhku dan mengizinkanku berdzikir kepadaNya." Kita sekarang masih memiliki kenikmatan itu, untuk menambah kebaikan kita dan menghapus kesalahan-kesalahan kita. Jika kita tidak melakukannya, maka ketika meninggal, kita akan menyesali waktu-waktu yang tidak digunakan untuk dzikir kepada Allah SWT atau taat kepada Allah SWT. Maka mari kita manfaatkan usia-usia kita, detik-detik kehidupan kita agar tidak sia-sia dan tidak menyesal serta berharap seperti orang yang meninggal tersebut. Syeikh Ibrahim bin Yazid Al 'Abdi ra bercerita : Telah datang kepadaku Riyah Al Ghaitsi, beliau berkata, "Wahai Abu Ishaq mari pergi bersamaku mengunjungi penghuni akhirat yang baru saja masuk ke alam barzah". Maka aku pergi bersamanya ke suatu kuburan dan duduk di kuburan tersebut. Maka beliau berkata, "Hai Abu Ishaq, tahukah engkau, apa yang diharapkan orang-orang yang telah meninggal ini, jika dia diberi kesempatan untuk mengharapkan sesuatu?" Aku pun berkata, "Tentu dia mengharapkan agar bisa hidup kembali untuk taat kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan". Maka beliau berkata, "Nah, sekarang kita masih hidup, mari kita taat kepada Allah SWT dan berbuat kebajikan". Kemudian beliau bangkit dan bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah SWT. Dan tidak lama kemudian, beliau meninggal dunia. Maka, jika engkau berziarah ke kuburan, berdirilah di depan kuburan, pikirkanlah liang lahat yang sempit, bayangkanlah dirimu masuk ke dalamnya, kamu sudah terkunci, terkubur dengan tanah, ditinggalkan oleh anak, istri, saudara, dan sanak famili. Kuburanmu diliputi kegelapan dan ketakutan, maka tidak ada yang kau lihat kecuali amal perbuatanmu. Maka apa yang bisa kamu harapkan di liang sempit ini? Bukankah kamu mengharapkan bisa ke dunia untuk beramal baik, agar bisa melakukan ibadah walau 1 rukuan saja, untuk bisa bertasbih walau satu kali saja, untuk bisa dzikir kepada Allah SWT walau satu kali saja. Nah, sekarang kamu masih merasakan hidup di atas bumi, beramalah segera sebelum engkau menyesal dan gigit jari . Karena jika kamu telah meninggal dunia , kamu hanya bisa berharap saja dan tidak bisa terkabulkan. Jika kamu telah terbaring di kuburanmu maka kamu tidak akan bisa kembali ke dunia dan kamu tidak bisa menambah kebaikan kecuali jika selama hidupmu melakukan amal shaleh yang pahalanya selalu mengalir ketika engkau meninggal. Maka beramalah untuk akhiratmu kelak, sebelum datang penyesalan. Imam Ibrahim At-Taimiy berkata,"Aku bayangkan diriku masuk neraka, aku memakan buah zaqqum, meminum air panas bernanah yang sangat menjijikkan, dan aku terbelenggu dengan rantai-rantainya. Maka aku berkata terhadap nafsuku sendiri, "Hai nafsuku, apa yang kau inginkan sekarang?". Maka nafsuku menjawab, "Saya ingin bisa kembali ke dunia dan melakukan amal kebajikan". Maka aku pun berkata, "Kamu masih bisa wewujudkan apa yang kamu inginkan, maka beramallah kamu sekarang". Wahai hamba Allah SWT, kita masih hidup di dunia tempat untuk kita bisa beramal dan akhirat kelak adalah tempat pembalasan. Barang siapa di sini tidak beramal shaleh maka kelak akan menyesal. Dan setiap hari-hari adalah kesempatan emas. Janganlah kamu sia-siakan, karena puncak keinginan orang yang sudah meninggal di dalam kuburnya adalah bisa hidup walau sesaat saja untuk bisa melakukan amal shaleh yang belum dikerjakannya. Namun tidak ada jalan lagi bagi mereka sama sekali karena tidak ada kesempatan lagi untuk hidup bagi mereka. Wahai saudaraku, jikalau kamu ziarah ke kuburan atau mengantarkan jenazah, janganlah kamu lalai dan jangan banyak bicara dengan siapapun. Namun berpikirlah tentang keinginan mereka yaitu orang-orang yang telah meninggal di daerah kuburan tersebut, bahwa mereka telah terbelenggu dengan amalan mereka. Dan ambillah kesempatan hidupmu untuk dzikir (mengingat) yang banyak kepada Allah SWT. Agar kelak ketika meninggal, kamu tidak menyesal dan berharap seperti mereka. Jika kamu ada keinginan maksiat maka ingatlah keinginan orang yang telah mati tersebut bahwa seandainya mereka hidup, mereka akan taat kepada Allah SWT dan tidak berani maksiat kepadaNya. Maka bagaimana kamu yang masih ada kesempatan hidup bermaksiat kepadaNya? Jika dirimu kosong tidak beribadah, ingatlah keinginan orang-orang tersebut. Jikalau kamu malas melakukan taat, ingatlah keinginan orang-orang tersebut. Al Imam Ar Rabi' bin Khaitsam menggali kuburan di rumahnya sendiri, maka jika nafsunya condong ke dunia dan hatinya keras untuk dinasehati, maka ia masuk ke dalam kuburan tersebut. Ketika melihat gelapnya kuburan, dia langsung berteriak dan didengar oleh semua keluarganya sehingga mereka membuka kuburan tersebut. Pada suatu malam, beliau masuk dalam suatu kuburan dan kemudian menutupnya. Setelah gelisah di dalamnya, beliau berteriak. Namun, tidak didengar oleh siapapun. Setelah selang beberapa waktu, istrinya baru mendengarnya. Kemudian secepatnya datang, dan mengeluarkannya dari kuburan. Maka saat beliau keluar, beliau berkata terhadap dirinya sendiri. "Beramalah, hai Rabi' sebelum kau berteriak di dalam kuburan kelak dan tidak dijawab oleh siapapun".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar